This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Monday, December 18, 2017
Monday, December 18, 2017
Habapelosok
Banda Aceh - Kodim 0116/Nara mengirim satu regu tim yang terdiri atas 36 atlet pada event Kejuaraan Daerah Ikatan Karate-DO Nasional se-Provinsi Aceh.
Kejuaraan Daerah yang digelar selama 2 hari (16-17) diikuti Dojo-dojo se-Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh. Sebanyak 205 peserta karateka dengan mempertandingkan kelas Kata/Komite usia dini, Pra Pemula, Pemula,Kadet, Junior dan kelas ekspedisi.
Letkol Kav Mochamad Wahyudi, S.I.P, M.Tr (Han), Dandim 0116/Nara kepada Media ini menyampaikan, atlet binaan Kodim Nagan Raya di bawah asuhan Serda Sapriadi Babinsa Koramil 06/Darul Makmur sukses meraih juara umum ke-1 pada event tersebut.
"Dalam Kejurda INKANAS se-Aceh, Tim Kodim 0116/Nara meraih 12 Medali Emas, 11 Perak, dan Perunggu," tutur Mochamad Wahyudi, Kodim 0116/Nara di sela-sela pelantikan pengurus IPELMASRA di Banda Aceh. (zjp)
Sunday, December 17, 2017
Sunday, December 17, 2017
Habapelosok
Banda Aceh - Gelaran kontes waria di Hotel Hermes Banda Aceh (16/12/17) mulai banjir kecaman dari semua kalangan masyarakat luas. Kecaman juga datang dari anggota DPD RI H. Sudirman alias Haji Uma, atas pesta waria yang dihelat kaum LGBT tersebut pasca putusan MK sehari sebelumnya.
Dalam pernyataannya, Haji Uma meminta pihak terkait untuk mengevaluasi keberadaan hotelkan tanpa dasar, namun akibat terlalu seringnya ditemukan pelanggaran norma keacehan di hotel berbintang itu sebelumnya.
" Kita minta keberadaan hotel Hermes dievaluasi, kontes waria merupakan pelanggaran bentuk kekhususan Aceh, dan tidak menggambarkan jati diri orang Aceh yang notabenenya menganut syariat islam juga sangat anti LGBT," ketus Haji Uma kepada Reportase Global, Minggu 17 Desember 2017.
Haji Uma mendesak pihak terkait memanggil serta menindak pihak hotel Hermes dan penyelenggara acara kontroversial itu untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka melanggar syariat islam di Aceh.
" Saya meminta kepada Majelis Adat Aceh dan dinas syariat islam dan pihak terkait lainnya memanggil semua oknum tersebut. Sebab Ini benar - benar mengganggu dan terkesan sebagai pembunuhan karakter orang Aceh serta syariat Islam,"ujarnya.
Dia juga menyesalkan terselenggaranya kegiatan yang sangat bertentangan dengan norma - norma agama dan sosial itu terutama berdampak merusak moral generasi bangsa.
" Saya tidak akan pernah mentolerir ini, selain bertentangan dengan nilai moral apapun, kegiatan itu berdampak merusak moral bangsa," pungkas Haji Uma menutup keterangannya.(***)
Friday, December 8, 2017
Friday, December 08, 2017
Habapelosok
Tampak mobil yang ditumpangi istri Bupati Pidie | rusak parah/foto/ist |
ACEH (Pantoranews) - Innalillahi wa innailaihi rajiun.
Kabar duka datang dari Kabupaten Pidie. Mobil yang ditumpangi istri
Bupati Pidie dilaporkan mengalami kecelakaan di Pulau Jawa.
Kecelakaan laka lantas di Tol Cipali itu terjadi pada
kilometer 130 Jalur A yang melibatkan Toyota Inova dengan nomor Polisi B
1170 GKJ dengan Truck Siba Surya H 1805 EP, di Kabupaten Purwakarta,
Jawa Barat, Jumat (8/12/2017) sekira pukul 15.00 WIB.
Dalam kejadian naas tersebut dilaporkan istri dan dua
ajudannya meninggal dunia di tempat. Syarifah (48) yang merupakan istri
Bupati Pidie Roni Ahmad (Abusyik), Afdhal ajudan Bupati Pidie, serta Cut
Rita Jahara, ajudan istri Bupati.
Informasi kecelakaan yang menimpa rombongan istri Abusyik
ini beredar dengan cepat melalui media sosial dan grup-grup whatshapp
dengan berbagai pesan yang tersiarkan.
Menurut sumber yang diterima, Kronologis kejadian bermula saat kendaraan Toyota Inova melaju dari arah Cikopo menuju Palimanan. Namun, setiba di TKP diduga kondisi jalan licin, yang disebabkan cuaca hujan, lalu kendaraan tidak terkendali dan menabrak kendaraan truck Siba Surya yang sedang berhenti di bahu jalan (mogok).
Menurut sumber yang diterima, Kronologis kejadian bermula saat kendaraan Toyota Inova melaju dari arah Cikopo menuju Palimanan. Namun, setiba di TKP diduga kondisi jalan licin, yang disebabkan cuaca hujan, lalu kendaraan tidak terkendali dan menabrak kendaraan truck Siba Surya yang sedang berhenti di bahu jalan (mogok).
Sebelumnya, istri Abusyik berada di Pulau Jawa dalam rangka mengikuti pendidikan dan latihan (diklat).
Saturday, December 2, 2017
Saturday, December 02, 2017
Habapelosok
Acehtrend.co
Menjadi yatim dan ayah berstatus sebagai pejuang kemerdekaan Aceh, menjadikan mereka tidak memiliki pilihan. Hidup dan tumbuh besar tanpa pelukan sang ayah, kerapkali membuat mereka disorientasi. Kini, 13 tahun Damai Aceh, anak-anak itu telah menjadi pemuda, yang sayangnya tanpa pendidikan yang mumpuni. Mereka kalah—berkali-kali—semenjak sang ayah dijemput Ilahi.
Adam, lelaki beranak dua, telah memilih jalan membelakangi Republik Indonesia, jauh sebelum ia meminang S, seorang dara di kampungku,Teupin Mane, Juli, Bireuen. Ia adalah Teuntra Nanggroe Aceh (TNA) yang kukenal pendiam, dingin serta jarang pula duduk di warung kopi.
Sebagai kombatan GAM, ia adalah salah seorang petempur wilayah Gunong Syuhada yang kala itu dipimpin oleh Geuchik Malek. Hingga pada suatu hari, setelah puluhan bala dan petaka menimpa kampung kami, ia sakit keras di dalam rimba. Seseorang sempat menemukan lelaki itu sendiri menatap nisan sang ayah yang telah lebih dulu menghadap Ilahi, setelah secara heroik, dengan senjata pedang melawan sekumpulan tentara republik yang bersenjata api.
Kala sang ayah dikepung dan dihujani peluru oleh tentara, Adam sejatinya ada diseberang alur, yang berjarak kira-kira 100 meter dari TKP. Ia sempat ingin membantu sang ayah yang gegap gempita menebas pedang ke badan tentara yang malang, subuh itu.
Namun, rekan seperjuangan melarang. Hingga sang ayah menjadi martir, Adam hanya bisa menangis histeris.
Pada suatu petang, kami mendengar bahwa Adam pun telah menghadap Ilahi Rabbi. Jenazahnya ditemukan di dalam hutan, di kawasan Krueng Simpo, Kecamatan Juli. Jasadnya sudah bengkak. Luka bekas tikaman bayonet terlihat jelas di sekujur tubuh lelaki bertubuh sedang itu.
Tangisan histeris tentu menjadi penyambut, kala jenazah sang kombatan dibawa pulang ke rumah duka, di Lorong Tutu Tuha, Dusun Paya Santewan, Teupin Mane. Seorang ibu muda, dengan mata bengkak menatap jenazah sang suami, dengan suasana pilu. Seorang bocah lelaki, pun ikut berurai air mata. Ia tahu, sanga ayah sudah pergi.
Seorang lagi, balita perempuan, hanya menatap bingung, rumahnya tiba-tiba ramai. Hingga akhirnya ia melihat sang ayah dibungkus kain kafan, kala itu ia tak mengerti bila sang ayah, sudah tiada.
***
Bang Man, aku memanggilnya demikian. Kala menghadap Ilahi, ia sudah memiliki tiga anak, dua lelaki dan satu perempuan. Masih sangat kecil. Ia adalah lelaki peramah. Perokok berat—jikalau tidak salah ia menghisap rokok Gudang Garam Merah—deretan giginya pun telah dikuasai utuh oleh nikotin.
Di dalam badan perjuangan GAM, Bang Man bukan TNA. Ia bukan tentara. Sehari-hari ia selalu memonitor informasi melalui handy talkie. Orang-orang mengatakan bila Bang man adalah pateing atawa aneuk udeung. Barisan GAM yang bertugas di kampung dan sepanjang jalan raya.
Pengalamanku bersamanya, aku pernah menyelinap ke dalam kebun kacang kuning(kedelai) yang lebat, kala hendak memonitor serombongan mobil yang masuk ke kampungku, di tengah malam buta. Untung saja, bahwa rombongan itu adalah orang-orang TNA asal Linge yang baru pulang dari operasi, dan sempat membuka markas darurat di Dusun Seuneubok Dalam, Kecamatan Juli.
Bang Man ditangkap tentara kala sedang bertugas. Ia tak bisa mengelak ketika tentara menemukan handy talkie di lipatan jacket. Hingga berbulan-bulan kemudian, ia tak kunjung pulang. Anak-anaknya pun tak sempat kulihat menangis meraung. Mungkin, karena sang ayah memang tak pernah ditemukan. Sehingga raut duka, tak begitu kentara.
***
sebagai seorang jurnalis, saya kerap mendapatkan cerita tentang nasib anak-anak kombatan GAM yang ayahnya berpulang sebelum damai terwujud di Aceh. Anak-anak itu bertumbuh dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Menjadi anak GAM, bukanlah sesuatu yang hebat, kala itu. Memiliki ayah sebagai seorang pejuang kemerdekaan Aceh, membuat kehidupan mereka sulit. Sang ayah yang tidak benar-benar punya waktu yang cukup untuk mencari nafkah, serta jarang berada di rumah, membuat ekonomi mereka carut marut.
Kondisi bertambah buruk, ketika sang tulang punggung sudah tiada. Anak-anak GAM itu, tumbuh dalam kondisi memprihatinkan, miskin, tak bersekolah, tidak mengaji, serta bertumbuh dengan kehidupan yang keras. Beban itu bertambah, kala ibu mereka diwajibkan melapor ke pos-pos TNI, fitnah yang menimpa sang ibu, membuat hidup mereka semakin terjepit.
Rata-rata mereka kini sudah memasuki usia pemuda. Mungkin sekira usia 25 tahun ke bawah. Dalam kondisi tanpa pendidikan, otomatis pergaulan mereka sangat terbatas. Dalam kondisi demikian pula, ada di antara mereka yang terlibat kriminal kecil, mulai dari mencuri sandal di masjid, hingga kurir narkoba. Bilapun ada yang hidup berkecukupan dan memiliki pendidikan tinggi, itu bisa dihitung dengan jari.
Terlupakan di Masa Reinsertion
Aceh belum masuk ke dalam masa reintegrasi. Sebagai daerah bekas perang, untuk menuju reintegrasi, dibutuhkan waktu yang lumayan lama untuk menciptakan kondisi yang lebih baik. Hal ini dikenal dengan reinsertion.
Nah, saya tidak hendak menyalahkan siapapun. Namun, sepertinya kita telah mengabaikan, atau setidaknya tidak menganggap mereka penting untuk sementara waktu. Anak-anak GAM, ya, kita telah melupakan putera-puteri GAM, yang ayah mereka tewas dalam perang, sebelum damai terajut.
Sebagai anak-anak pejuang GAM, mereka membawa beban sendiri. Hidup serba sulit, tanpa pendidikan, hidup keras di kelas bawah, terhina, terkadang tersisih, mereka haruslah mendapatkan penangangan khusus.
Mereka adalah generasi yang harus mendapatkan perhatian khusus, direncanakan secara khusus dan dikelola secara khusus. Kenapa? Sebagai yatim konflik yang ayahnya berstatus sebagai pejuang GAM, hidup mereka di masa lalu sangatlah sulit. Untuk itu, pendekatan spesial, haruslah dilakukan untuk menangani mereka.
Saya melihat, dengan beban sejarah yang harus mereka pikul, kemarahan mereka yang masih bersembunyi di dalam dada, dan berpeluang diletupkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab, kondisi mereka berada pada level kritis. Dengan jiwa-jiwa muda saat ini, hanya butuh dua atau tiga alasan pemantik kemarahan, dan kemudian mereka bisa bebas dikelola untuk kepentingan jahat orang lain.
Saya menyebut sebagai stolen generation. Generasi yang “tercuri” dari perhatian kita, karena suara mereka tidak terkonsolidasi dengan baik. Mereka yang berserak di berbagai kondisi sosial kelas bawah, membuat harapan dan aspirasi mereka, terbuang bersama tangisan di tengah malam, serta rutuk kutuk di bawah derasnya hujan.
Menjemput Anak-Anak GAM
Kiranya belumlah terlambat untuk segera tersadar, bahwa kita memang telah melupakan mereka. Kita sudah terlanjur menganggap mereka sebagai kelompok masyarakat imbas konflik biasa. Sehingga penanganan pun dilakukan sama seperti sipil biasa.
Selama ini, Badan Reintegrasi Aceh (BRA) fokus pada tiga sasaran. Pertama eks kombatan GAM, tapol dan napol serta masyarakat imbas konflik.
Saya kira, ke depan, anak-anak GAM itu harus dimasukkan dalam kelompok tersendiri. Mereka membutuhkan penangangan khusus. Mulai dari pemulihan trauma, penghilangan dendam, memberikan pendidikan khusus. Sebagai orang-orang yang pernah kehilangan ayah di usia yang sangat belia, mereka merupakan kelompok khusus, yang harus dididik, agar menemukan kembali sesuatu yang hilang.
Mereka masih sangat belia ketika harus kehilangan orang yang dicintai. Mereka masih sangat kecil kala harus hidup dalam kondisi serba kekurangan dan tanpa pelukan hangat dari ayahanda. Mari jemput mereka. Datanglah sebagai ayah bagi mereka. Rangkul mereka. Pulihkan mereka. Sayangi mereka. Berikan mereka cinta dan lapangan kerja. []
Friday, December 1, 2017
Friday, December 01, 2017
Habapelosok
Sabang (Pantoranews) - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dilaporkan batal menghadiri acara puncak even Sail Sabang, yang berlangsung 28 November - 5 Desember 2017.
Sebelumnya, Jokowi dijadwalkan akan hadir dan membuka secara resmi acara tersebut besok atau yang bertepatan, 2 Desember 2017.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang akan membuka acara bertaraf internasional itu.
Menurut Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin mengatakan, pihaknya mendapat konfirmasi batalnya Jokowi itu dari protokol kepresidenan, kemarin, Kamis (30/11/2017)
"Kami juga dapat konfirmasi dari protokoler wapres yang menyatakan pak wapres, Jusuf Kalla yang akan hadir untuk membuka secara resmi acara Sail Sabang 2017," kata Mulyadi, Jumat (1/12/2017).
Lebih lanjut, Mulyadi menjelaskan, ia tidak mendapat informasi lebih rinci terkait penyebab batalnya presiden hadir di event internasional itu.
"Jusuf Kalla dijadwal tiba di Sabang sekira pukul 09.30 WIB untuk membuka acara yang dipusatkan di Pelabuhan CT-3. Kemudian Pada siang harinya wapres dijadwalkan akan bertolak kembali ke Jakarta," ujar Mulyadi.
Sebelumnya, sempat beredar kabar, Presiden Indonesia, Joko Widodo atau yang sering disapa Jokowi, batal membuka event Sail Sabang 2017 pada Sabtu (2/12) besok di Dermaga CT 3 BPKS, Kota Sabang.
Orang nomor dua di Indonesia tersebut direncanakan terbang ke Sabang, Sabtu (2/12) pukul 06.00 WIB dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta menggunakan Pesawat Kepresidenan.
Kira-kira sampai di Bandara Maimun Saleh, Sabang pukul 09.00 WIB pagi dan disambut langsung oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf beserta istri.
Menurut informasi yang diperoleh, Sail Sabang 2017 akan dimulai pukul 09.30 WIB. Setelah pembukaan, JK akan meninjau KRI Bima Suci, dan stand Sabang Wonderful Expo.
Sekitar pukul 13.00 WIB, JK menuju Bandara Maimun Saleh, Sabang untuk kembali ke Jakarta.
Subscribe to:
Posts (Atom)