Friday, November 11, 2016

Zulfikar/joelpantora
Herizal kacab Daihatsu Astra Banda Aceh, menyerahkan kunci mobil saat test Drive, pada peluncuran Hi-Max di Kongkow cafe, Ulee lheuh, Banda Aceh, Jumat (11/11).
BANDA ACEH (RA) - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) selaku agen pemegang merek Daihatsu di ITC Cempaka Mas, Jakarta, Indonesia, luncurkan Daihatsu Hi-Max, Kamis (10/11).
  Sementara di Aceh peluncuran varian baru mobil pick up, berselang sehari setelah peluncuran Jakarta. Acara Peluncuran di Aceh dilaksanakan di Cafe Kongkow, Ulee Lheu, Banda Aceh, Jumat (11/11).

  Peluncuran dilakukan Senior Executive Director ADM, Tsuneo Itagaki, bersama Deputy Chief Executive PT Astra Internasional Tbk - Daihatsu Sales Operasional (AI-DSO), Supranoto Tirtodidjojo.

  Supranoto Tirtodidjojo menjelaskan, Hi-Max memiliki tiga keunggulan utama, yaitu, bodi kompak dengan kemampuan manuver yang baik di jalan yang sempit, mampu membawa beban yang cukup, harga terjangkau dan irit bahan bakar.

  Selain itu, eksterior Daihatsu Hi-Max memiliki dimensi kompak, membuatnya semakin lincah bermanuver di jalanan sempit. Interior Daihatsu Hi-Max memiliki desaign yang fungsional.
  Bukan hanya itu, Daihatsu Hi-Max memiliki performa mesin yang bertenaga dan efesien, karena menggunakan mesin berteknologi 1.000 KR-DE DOHC, dan komsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sangat irit.

  Saat ini, Hi-Max hadir dengan dua varian, yaitu standar (Standar sepecification, 1 Way Deck, Audio 1 DIN/MP3) dan Standar (AC & PS) yang dilengkapi dengan Air Conditioner, Electrik Power Steering, dan Sliding Driving Seat. Daihatsu Hi-Max tersedia dalam dua pilihan warna, yaitu Lcy, White, dan Ultra Black.

  Sebagai sahabat usaha, Daihatsu Hi-Max memberikan alternatif pilihan akan kebutuhan mobil pick up yang lincah bergerak di jalan sempit perkotaan. "Daihatsu Hi-Max hadir untuk mendukung sektor usaha sesuai harapan pemerintah agar industri otomotif menyediakan kenderaan yang mampu bermanuver di jalanan sempit perkotaan," Supranoto Tirtodidjojo.

  Kepala Cabang Astra Daihatsu Banda Aceh, Herizal menyebutkan, harga Daihatsu Hi-Max di Banda Aceh dibanderol dengan harga Rp106.000.000, untuk standar dan yang dilengkapi AC Rp114.200.000, dengan garansi mesin 3 tahun.

  Disampaikan, Hi-Max diproduksi sesuai dengan kebutuhan pasar, Hi-Max dikhususkan untuk mengangkut beban ringan, yaitu dibawah 750 Kg, kemudian ahli nya jalan sempit, ini sangat cocok untuk angkutan dalam kota yang memiliki gang sempit. 

"Untuk stok Daihatsu Hi-Max di Aceh, seberapa besar pasar butuh, insyaallah sanggup kita penuhi," demikian ungkap Herizal. (zjp)

Tuesday, November 8, 2016

ZULFIKAR/joelpantora/pantoranews
PENYERAHAN BIBIT: Mahasiswa KPM, UIN Ar-Raniry menyerahkan bibit pohon mangga secara simbolis kepada salah seorang tokoh masyarakat Cadek, kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Selasa (8/11).
BANDA ACEH (Pantoranews) - 135 mahasiswa Program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Posdaya UIN Ar-Raniry selesai menjalani aktifitas pengabdiannya kepada masyarakat yang berbasis Masjid di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

  Diharapkan, mahasiswa mampu mengembangkan tata kelola administrasi Masjid dan Meunasah, dan membantu masyarakat dalam peningkatan pemberdayaan gampong di bidang ekonomi masyarakat miskin.

  Ilmu yang telah dibekali di lingkungan kampus selama proses pembelajaran. Diharapkan mampu diterapkan, sehingga masyarakat menerima yang terbaik dari mahasiwa. Begitu juga pengalaman yang didapatkan selama proses pengabdian akan menjadi modal besar saat kembali ke kampung halamannya.

  Eli Nurfida, mahasiswa KPM, selama proses pengabdian kepada masyarakat, mereka mengajarkan banyak hal untuk warga. Mulai melatih anak-anak sanggar seni, pengajian di TPA, merayakan 1 Muharam, dan menggelar MTQ di tingkat gampong.

  "Kemudian untuk kaum ibu, kita ajarkan cara pembuatan sabun cair, menyulam payung, dan membuat tirai bermotif Aceh," kata Eli.

 "Kalau untuk pembuatan sabun cair sendiri sih cuma beberapa hari saja, karena proses pembuatan sabun cair tak sesulit yang dibayangkan, selain proses pembuatannya yang mudah, bahan kimia yang dipergunakan juga mudah didapatkan di toko bahan kimia, dengan harga yang sangat terjangkau," lanjutnya.

  Tak hanya mengajarkan cara pembuatan sabun, menyulam payung, dan membuat tirai motif Aceh. Akan tetapi mahasiwa juga ikut menjual produk-produk yang telah dibuat selama proses belajar, walaupun tak sebanyak hasil produksi perusahaan.

  Sementara Marlan Ali, Tokoh masyarakat Cadek memberi dukungan penuh kepada adik-adik mahasiswa terhadap setiap kegiatan yang dilakukannya. "Apalagi dari pertama mahasiswa masuk ke sini tujuannya memang untuk pemberdayaan masyarakat, sehingga program masyarakat dengan mudah bisa kita kembang dan jalankan bersama," ungkap Marlan.

  Namun, di hari terakhir KPM, mahasiswa memberikan sebatang pohon per KK kepada warga yang kurang mampu, serta kepada aparatur desa. Pembagian bibit mangga tersebut dilakukan di Desa Cadek, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Selasa (8/11).

  "Pemberian bibit mangga kepada warga dengan harapan, mau menanam, merawat, sehingga memperoleh hasilnya. Apalagi di Aceh Besar sendiri rata-rata penghasilan pohon mangga sangat besar, tak tertutup kemungkinan jika pohon mangga ini besar, mampu meningkatkan perekonomian warga ke arah yang lebih baik," ungkap Kamaruddin. (zjp/rif)
rakyat aceh/zulfikar
Pencari  kerang memperlihatkan  kerang  yang di  ambil  di sungai , Desa Padang Panyang, Kecamatan  Kuala Pesisir, Nagan Raya, Selasa (8/11).
Nagan Raya (Pantoranews) – Warga pantai barat selatan Aceh yang tinggal di kawasan pesisir dan sehari-hari menjadi pencari kerang (lokan), kini merasa sedikit lega. Pasalnya sejak sepekan terakhir, harga lokan mulai merangkak naik, mencapai Rp8.000,-perbambu.

Tingginya permintaan pasar, membuat pencari kerang semakin bergairah melakoni pekerjaan ini di samping bertani, untuk menopang perekonomian keluarga. Pekerjaan sebagai pencari kerang yang telah turun-temurun ini dilakukan warga Desa Padang Panyang, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya.

Biasanya, para pencari lokan ini bekerja secara berkelompok. Kelompok pencari kerang memanfaatkan ketika air surut. Karena air sungai tidak terlalu dalam. Rata-rata 2-3 meter ke dasar sungai, sehingga memudahkan mereka saat menyelam untuk mengambil lokan.

Dodi (27), seorang pencari lokan mengatakan, pekerjaan ini sudah beberapa tahun digelutinya. “Dulu iseng-iseng ikut kawan. Namun kini pekerjaan ini menjadi pekerjaan tetap, karena sangat menjanjikan. Apalagi kini harganya mahal dan banyak pesanan yang kita terima,” katanya.

Pesanan kerang tidak hanya dari masyarakat lokal. Menurut dia, tak jarang mereka mengirim lokan ke Banda Aceh dan Medan. Apalagi banyak orang asal daerahnya yang menetap di luar daerah. “Biasanya mereka telpon kalau ada pesanan,” tambahnya.

Proses pengiriman untuk luar daerah juga diakui Dodi tidak sulit. Biasanya mereka mengirim menggunakan jasa angkutan taksi L-300, sesuai dengan arahan, dan biaya pengiriman juga ditanggung oleh pengorder. 

“Biasanya dalam satu kelompok kami bisa mengumpulkan kerang 50-70 bambu perhari,” katanya.  (zjp/ara)

Monday, November 7, 2016

joelpantora

 Mahasiswa KPM UIN sedang menjelaskan proses pembuatan sabun cair pada warga yang mengikuti pelatihan, di Desa Cadek, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Senin (7/11).

Aceh Rayeuk (Pantoranews) - Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Posdaya UIN Ar-Raniry, menggelar pelatihan pembuatan sabun cair, sulam payung dan tirai motif Aceh, di Desa Cadek, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, (7/11).

Pelatihan pembuatan sabun cair, merupakan wujud dari program pemberdayaan ekonomi masyarakat kelas menengah ke bawah. Sehingga masyarakat dituntut untuk mengembangkan produksi rumah tangga.

Selain menggelar pelatihan pembuatan sabun cair, mahasiswa KPM Posdaya UIN Ar-Raniry juga menggelar pelatihan pembuatan payung sulam dan tirai bermotif Aceh selama sebulan untuk kaum ibu.

Kamaruddin, ketua kelompok KPM Posdaya UIN Ar-Raniry mengharapkan, kaum ibu bisa mempraktekkan sendiri, serta dimanfaatkan dalam keluarga.

Kemudian selepas mengikuti pelatihan, mampu mengembangkan sebagai usaha rumah tangga (home industri), yang memproduksi produk-produk olahan, sehingga dapat membantu perekonomian keluarga ke arah yang lebih baik, tambahnya.

Selama ini masyarakat menganggap proses pembuatan sabun cair sangat sulit, padahal bahan-bahannya sangat mudah kita dapatkan di toko bahan kimia dengan harga yang terjangkau.

Salah seorang peserta usai pelatihan, mengucapkan terima kasih kepada adik-adik mahasiswa KPM Posdaya UIN Ar-Raniry yang telah memberikan pelatihan pembuatan sabun cair, karena kegiatan pelatihan seperti ini sulit kita dapatkan, apalagi kegiatan ini gratis. (zjp/ara)
Personil Brimob Detasemen A Polda Aceh melakukan foto bersama usai melaksanakan bakti sosial di Masjid Baitussadiqin, Desa Baet, Kecmatan Baitussalam, Aceh Besar, Jumat (4/11).
Aceh Rayeuk (Pantoranews) - Sejumlah personel Satuan Brigade Mobil (Satbrimob) Detasemen A Polda Aceh, Banda Aceh melakukan bakti sosial membersihkan lingkungan Masjid di Desa Baet dalam rangka menyambut  HUT Korps Brimob POLRI ke-71, 14 November mendatang.

Bakti sosial ini juga melibat masyarakat Baet, Bhayangkari dan mahasiswa KPM UIN Ar-Raniry yang sedang melaksanakan KPM di Desa Baet, Kecamatan Baitusadiqin, Aceh Besar, Jumat (4/11).
Kegiatan yang dilaksanakan serentak seluruh jajaran batalion dan kompi Brimob bertujuan untuk menjalin hubungan  silaturrami yang erat antara kepolisian dengan  masyarakat, sekaligus merupakan bentuk kepedulian anggota Sat Brimob Detasemen A kepada masyarakat agar masyarakat terbantu.

Wakaden Detasemen A Polda Aceh Akp. Tasmin,SH mengatakan bakti sosial yang sifatnya kemanusian dengan sasaran rumah-rumah ibadah yang ada di Banda Aceh dan sekitarnya. Setiap personel diminta harus mampu menerapkan semboyan Korps Brimob, yakni “Jiwa Ragaku Demi Kemanusian” guna mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

Detasemen A sendiri telah membagi sasaran untuk pelaksanaan gotong royong, untuk TPA Krung Barona jaya yaitu dari Detasemen Gegana membersihkan sampah yang menumpuk di pinggir jalan, Staf Sat di Kampung Mulia, kemudian di Baet sendiri dari Kompi 1 Ujong Batee yang dipimpin langsung oleh Kompol Dodik Yulianto, SIK  Danyon Detasemen A Polda Aceh.

T. Hermawan, Keuchik Baet  seusai bakti sosial mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Satuan Brimob, hanya Allah yang dapat membalasnya kelak, yang telah melakukan bakti sosial yang sangat dibutuhkan masyarakat, dan sangat bermanfaat buat masyarakat Baet.

Selain melakukan bakti sosial, Satbrimob Detasemen A  polda aceh juga menyerahkan bantuan bahan material semen untuk pembangunan masjid. (zjp/ara)
.