rakyat aceh/zulfikar Pencari kerang memperlihatkan kerang yang di ambil di sungai , Desa Padang Panyang, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya, Selasa (8/11). |
Nagan Raya (Pantoranews) – Warga pantai barat selatan Aceh yang tinggal di kawasan pesisir dan sehari-hari menjadi pencari kerang (lokan), kini merasa sedikit lega. Pasalnya sejak sepekan terakhir, harga lokan mulai merangkak naik, mencapai Rp8.000,-perbambu.
Tingginya permintaan pasar, membuat pencari kerang semakin bergairah melakoni pekerjaan ini di samping bertani, untuk menopang perekonomian keluarga. Pekerjaan sebagai pencari kerang yang telah turun-temurun ini dilakukan warga Desa Padang Panyang, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya.
Biasanya, para pencari lokan ini bekerja secara berkelompok. Kelompok pencari kerang memanfaatkan ketika air surut. Karena air sungai tidak terlalu dalam. Rata-rata 2-3 meter ke dasar sungai, sehingga memudahkan mereka saat menyelam untuk mengambil lokan.
Dodi (27), seorang pencari lokan mengatakan, pekerjaan ini sudah beberapa tahun digelutinya. “Dulu iseng-iseng ikut kawan. Namun kini pekerjaan ini menjadi pekerjaan tetap, karena sangat menjanjikan. Apalagi kini harganya mahal dan banyak pesanan yang kita terima,” katanya.
Pesanan kerang tidak hanya dari masyarakat lokal. Menurut dia, tak jarang mereka mengirim lokan ke Banda Aceh dan Medan. Apalagi banyak orang asal daerahnya yang menetap di luar daerah. “Biasanya mereka telpon kalau ada pesanan,” tambahnya.
Proses pengiriman untuk luar daerah juga diakui Dodi tidak sulit. Biasanya mereka mengirim menggunakan jasa angkutan taksi L-300, sesuai dengan arahan, dan biaya pengiriman juga ditanggung oleh pengorder.
“Biasanya dalam satu kelompok kami bisa mengumpulkan kerang 50-70 bambu perhari,” katanya. (zjp/ara)
0 komentar:
Post a Comment