Thursday, November 30, 2017

Barsela (Aceh) - Sosok manusia tanpa kepala. Begitu isi boardcras yang beredar luas di kalangan masyarakat Barat Selatan Aceh (Barsela), pesan boardcras itu dengan cepat berkembang menjadi isu hangat dan pembicaraan di berbagai grup media sosial BBM dan WhatsApp.

Kehadiran sosok ini, selain menjadi lelucon, juga menjadi hiburan tersendiri untuk setiap pembaca di tengah-tengah genangan banjir yang melanda sebagian wilayah itu.

Seperti yang dibagikan oleh akun yang tak ingin disebutkan namanya. Isi boardcras yang beredar tersebut sangat meresahkan masyarakat, berapa tidak !!! Hadirnya manusia tak berkepala di kawasan itu, menjadi momok yang sangat menakutkan bagi yang mendengarnya.

Entah dari mana, siapa, dan kapan pertama sekali muncul pesan tersebut ? Yang pasti, hampir semua grup media sosial,
meneruskan pesan yang sangat menakutkan itu.

Bisa anda bayangkan !! Suatu ketika, sosok tak berkepala berpas-pasan di jalanan ataupun sekedar melewati komplek tempat tinggal anda. Mampukah anda membayangka
nnya ?

Memang sungguh menakutkan, seperti yang diceritakan dalam isi boardcras tersebut. Pada tanggal, 27 November 2017, sekira pukul 09.30 WIB telah didapat informasi dari salah satu warga atas nama A*** yang merupakan warga Barsela, terkait hadirnya se-sosok manusia tanpa kepala, dan berkeliaran ke tiap-tiap kampung di kawasan itu.

Adapun sumber tersebut menjelaskan bahwa, pada siang hari sering terlihat manusia tanpa kepala berkeliling ke tiap-tiap pemukiman warga, dimana kejadian tersebut telah membuat masyarakat kian resah dengan kahadiran sosok ini.

Hal tersebut juga dibenarkan saudara M*** warga setempat, dimana ia pernah berjumpa sosok tersebut, ia berkeliling kampung dengan berjalan kaki. Adapun ciri-ciri sosok yang dimaksudkan, ia menggunakan kaos merah, celana hitam, dan tanpa kepala.

Dihimbau bagi warga, agar lebih berhati-hati dan waspada bila bertemu dengan sosok yang dimaksud. Karena, sosok manusia tak berkepala itu, datang secara tiba-tiba di tengah pemukiman warga.

Apabila warga yang mengetahui atau mendapatkan informasi tentang kehadiran sosok ini, segera melaporkan kepada pihak yang berwajib.

Berdasarkan beberapa foto yang beredar luas. Perkiraan akan sosok manusia tanpa kepala tersebut merupakan tipe manusia yang pekerja keras, ulet, dan tak mudah menyerah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari.

Ia merupakan penjual keliling, yang berjualan ember berbahan plastik. Namun, uniknya pedagang ini, karena  ia membawa dagangannya hanya mengandalkan kepala untuk menaruh belasan ember. Kemudian ember yang berada di tangan kiri dan kanannya terkadang saling dipukul, sehingga menimbulkan suara yang besar, dan terkesan barang dagangannya anti pecah.

Tuesday, November 28, 2017


Suka Makmue (Pantoranews) - Personil Babinsa Koramil 04/Seunagan membantu warga menyeberangi jembatan darurat yang telah runtuh di Desa Alue Buloh, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya, Selasa, (28/11/2017).

Jembatan yang menghubungkan Desa Latong dan Desa Alue Buloh, pada Senin dini hari runtuh diterjang luapan banjir Krueng Seunagan.

Kejadian ini bermula dari laporan warga Desa Alue Buloh, sesaat setelah mendengar suara yang berasal dari arah sungai. Setelah kejadian ini, kemudian masyarakat melaporkan kejadian ini kepada Babinsa setempat, yang disambut Serka Zailami anggota Koramil 04/Seunagan.

Keesokan harinya, Personel Koramil melakukan pengecekan terhadap laporan dan benar jembatan yang runtuh adalah jembatan darurat yang beberapa hari lalu dibuat warga bersama Personel Koramil.

Serka Haris Nasution, Batuud Koramil 04/Seunagan kepada wartawan mengatakan bahwa, sesaat setelah Personil tiba, bapak Chalidin Oesman, Wakil Bupati Nagan Raya juga datang untuk meninjau lokasi banjir.  Ia berjanji untuk merehab kembali jembatan ini.

“Untuk membantu aktifitas warga, kami mensiagakan Personel Koramil di jembatan darurat yang kondisinya hampir jatuh. dimana warga harus berhati-hati untuk melintasinya," ujarnya.

Mukhtar, salah seorang warga merasa nyaman setelah ada Babinsa yang membantu warga untum menyeberang jembatan tersebut.

"Karena kondisi jembatan sangat memprihatinkan dan sewaktu waktu bisa runtuh serta sangat membahayakan keselamatan manusia," tuturnya. (zjp)

Suka Makmue (Pantoranews) - Puluhan warga yang dibantu Personel Kodim 0116/Nara dan Yonif 116/GS melaksanakan gotong royong membangun jembatan darurat pasca terputusnya abudmen jembatan di Desa Alue Buloh, Kecamatan Seunagan, Nagan Raya, Rabu (28/11/2017)

Jembatan yang menghubungkan antara Desa Latong dan Alue Buloh ini putus pasca meluapnya Sungai Krueng Seunagan. Harga deras yang melanda wilayah Barat Selatan Acetersebut mengalami putus abudmentnya.

Sebelumnya, masyarakat setempat telah berupaya mem bangun jembatan darurat yang bisa dilewati kendaraan roda dua. Namun, selang beberapa hari pasca pembangunan, jembatan itu kembali runtuh setelah diterjang banjir.

Marzuki, Keuchik Desa Alue Buloh kepada media ini mengatakan, jembatan ini merupakan salah satu akses jalan untuk menuju ke Jeuram.

"Kalau jembatan tersebut putus, maka masyarakat kami yang bermukim di kawasan ini harus memutar jalur yaitu harus melewati Simpang 4 dengan jarak tempuhnya hingga 15Km jauhnya," ujar Marzuki.

Masih menurut Marzuki, jika jembatan ini putus, warga Alue Buloh kian resah, karena kebutuhan sembako tidak dapat dibeli, sehingga stok kebutuhan pangan warga sulit terpenuhi nantinya.

"Terlebih lagi, banyak anak-anak yang masih dalam tahap menempuh pendidikan Sekolah Dasar. Hal ini sangat menyulitkan kami sebagai orangtua mereka, dengan itu kami berharap semoga jembatan ini segera diperbaiki seperti sedia kala," harapnya.

Keuchik Marzuki, dalam kesempatan itu yang mewakili warga Desa Alue Buloh mengucapan terima kasihnya kepada pihak TNI yang telah meringankankan tangan untuk terjun dan membantu membangun jembatan darurat ini.

Sementara itu, Mayor Inf Hastiar Hatta, Kasdim 0116/Nara yang ikut memimpin langsung proses pembuatan jembatan ini juga menambahkan,  kegiatan ini merupakan wujud kepedulian TNI dalam meringankan beban masyarakat pasca putusnya jembatan.

“TNI bersama seluruh elemen masyarakat Desa Alue Buloh bergotong-royong membangun jembatan darurat, sehingga nantinya, jembatan itu bisa digunakan untuk akses menuju Jeuram dan sekitarnya," ungkapnya.

Lebih lanjut, Mayor Inf Hastiar Hatta menambahkan, harapannya dengan pembangunan jembatan tersebut, masyarakat yang bermukim di desa Alue Buloh tidak terisolir, sehingga tidak terjadi kelangkaan bahan pangan di wilayah ini,” harap Kasdim 0116/Nara. (zjp)