( Pantoranews) - Menghadapi kalian yang super bandel, berisik, dan sungguh keterlaluan. Terkadang, kehadiran mu segerombolan. membuat ku sangat menyebalkan rasanya.
Bahkan, Ingin rasa-rasanya ku bunuh kalian satu persatu. Kamu, mamak-bapak mu, adek, kakak, Abang, bahkan kakek-nenek mu sekalian.
Gegara kamu dan seluruh kerabat dekat mu. Kini, banyak saudara ku tersakiti, terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Tak sedikit dari mereka, yang terbunuh oleh kolega kalian.
Betapa pun kekar tubuh saudara-saudara ku. Namun, engkau dan koleni mu tak memperdulikan itu. Terkadang, banyak diantara golongan ku terpaksa mencari dan membunuh kalian satu persatu terlebih dahulu. Itu semua bukan tanpa alasan mereka melakukannya.
Mereka lakukan itu, hanyalah untuk memperkecil jumlah dari pada kalian. Ingat !! hanya untuk mempercilkan saja, tak lebih dari itu.
Namun, ketika musim hujan kembali berhenti. Tinggallah genangan air di selokan-selokan yang jorok itu, semak belukar, bahkan botol-botol bekas yang menggenangi air. Sungguh bahagia kalian, memanfaatkan momen tersebut untuk melipat gandakan regenerasi mu.
Duhai makhluk kecil, yang tak pernah membedakan bulu dan warna kulit kami. Berhentilah engkau sejenak, untuk tak menghisap darah-darah kami. Jangan sampai, instansi-instansi terkait mengerahkan bala bantuannya untuk memfogging, membasmi anak cucu kalian (Nyamuk). (zjp)
0 komentar:
Post a Comment