Friday, September 15, 2017



joelpantora
BANDA ACEH (Pantoranews)– Ratusan massa melakukan aksi solidaritas aksi “Ukhuwah Untuk  Rohingya” di Bundaran Simpang Lima, Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Jumat (15/9/2017).

Dalam aksi tersebut ratusan massa terdiri dari Reusam Aceh, Front Pembela Islam, Darut Tauhid, Majelis Zikir At-Tafkir, Gema Pembebaan, dan Dompet Peduli Umat Darut Tauhid “Menyatakan Sikap Aksi Ukhuwah untuk Rohingya”.

Umat islam di wilayah Rakhine atau Arakan, Myanmar, hingga saat ini terus menghadapi perbagai aksi penganiayaan massal yang dilakukan pasukan militer Myanmar.

Warga Rohingya sejatinya telah menetap di wilayah itu sejak abad ke 8 silam. Namun, kini pemerintah Myanmar seakan tak perduli tentang itu dan terus melakukan pembantaian secara missal, membatasi gerak kaum muslim Rohingya, tida member hak atas tanah, bahkan pendidikan dan layanan publik.

Dengan kebijakan semacam ini yang dilakukan pemerintahan terhadap penduduk Rohingya, seakan pemerintahan Myanmar memang  berniat untuk menghabisi muslim Rohingya yang bermukim di wilayah Rakhine.

Menanggapi hal itu, Muslim Aceh mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan pemerintah Myanmar terhadap saudara muslim Rohingya. Selain pengusiran, pembantaian massal, bahkan property milik umat muslim Rohingya juga ikut dirusak militer Myanmar. 

Dalam orasi yang dilakukan secara bergantian, massa mendesak pemerintah Myanmar segera menghentikan tindakan dzalim, kebijakan yang bertujuan membersihkan keberadaan muslim Rohingya, kemudian juga mendesak pemerintah Indonesia melakukan tindakan efektif agar kekejaman tidak berlanjut.

Wahyu Ihsan ketua aksi Ukhuwah Untuk Rohingya mengatakan, agar umat muslim dunia dengan sungguh-sungguh, saling bahu-membahu, berjuang bersama  untuk persatuan dan kesatuan kaum muslimin. 


“Islam bagaikan tubuh yang satu, jika ada salah satu bagian dari sendi sakit. Maka seluruh badan akan merasakan sakit tersebut” tuturnya.

Masih menurut Wahyu, diharapkan kepada seluruh muslim dunia untuk melakukan aksi solidariras sampai aksi kekejaman yang zdalim itu benar-benar dihentikan oleh Biksu Budha dan pemerintah Myanmar. 

“Sehingga perlindungan terhadap harkat dan martabat umat muslim diperbagai wilayah, termasuk muslim Rohingya dilakukan dengan benar dan nyata” tutupnya.


0 komentar: