Sunday, April 8, 2018

pantoranews/int

Banda Aceh – Wacana pemekaran wilayah baru di Aceh Utara menjadi wilayah Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB), Kota Panton Labu mendapat dukungan penuh dari sejumlah tokoh politik di ibukota provinsi, salah seorang yang dimaksud adalah Wakil I DPR Aceh, Teuku Irwan Johan, yang hadir dalam Forum Diskusi Group (FGD) di Hotel Grand Nanggroe, Kota Banda Aceh, Sabtu 28 April 2018.
Kehadiran tokoh politik tersebut di tengah-tengah forum CDOB Kota Panton Labu merupakan bentuk dukungan dan sinyal positif dalam persiapan pemekaran wilayah setempat.
Selain Teuku Irwan Johan, Wakil Ketua I DPR Aceh, Hamid Zain Sekwan DPR Aceh, Fauzi Yusuf  Wabub Aceh Utara, Ketua dan Anggota DPRK Aceh Utara, Komite Pemekaran, serta dihadiri oleh sejumlah tokoh muda dan akademisi yang berasal dari wilayah CDOB Kota Panton Labu.
Teuku Irwan Johan dalam sambutannya menyampaikan, semoga CDOB Kota Panton Labu segera terwujud menjadi kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
“Selain CDOB Kota Panton Labu, sebelumnya DPR Aceh juga pernah paripurnakan dua CDOB lainnya, yakni Kabupaten Aceh Raya dan Kota Meulaboh,” ungkap Politisi Nasdem.
Menurutnya, DPR Aceh dalam hal ini akan memberi dukungan sepenuh-penuhnya atas aspirasi masyarakat yang berkembang dan tidak pernah menghalang-halangi proses pemekaran.
“Karena tugas DPR Aceh sebagai wakil rakyat di parlemen untuk memperjuangan aspirasi dan harapan dari rakyat,” tuturnya.
Kehadiran tokoh masyarakat dalam forum ini sebagai bukti bentuk keseriusan dukungan masyarakat dalam lima kecamatan yang masuk dalam wilayah CDOB Kota Panton Labu.
“Ini semua menjadi perjuangan bersama dan kami berharap, semoga nantinya setelah terbentuk menjadi Kota Panton Labu, akan menjadi sebuah wilayah baru yang lebih bai dari kota induknya,” pintanya.
 Masih menurut Irwan johan, langkah pemekaran ini dilakukan dengan harapan, agar masyarakat yang ada dalam 5 kecamatan ini perekonomiannya menjadi lebih baik. Selain aspek perekonomian dan pembangunan, juga pendidikan, kesehatan, serta berbagai aspek lainnya juga harus dipersiapkan sedini mungkin.
“Kita tidak ingin, setelah pemekaran dilakukan justru taraf hidup masyarakatnya tertinggal dibandingkan dengan kabupaten induknya. Pemekaran ini bukan hanya untuk gagah-gagahan untuk  punya kota baru,” ujar Wakil Ketua I DPR Aceh.
Nurdin Sementara itu, Ketua Komite Pemekaran CDOB Kota Panton Labu, Hendra  menambahkan, lobi-lobi politik juga mulai dilakukan baik dengan pemerintah Aceh ataupun dengan Ditjen Otonomi Daerah Kementrian Dalam Negri dalam hal ini pemerintah pusat.
"Proposal akan kita sampaikan pada minggu ketiga bulan April atau awal bulan Mei 2018. Nanti, kita juga akan kita deklarasikan di Panton Labu. Namun, hal ini masih dalam persiapan, karena akan mengundang sekitar 1860 lebih perwakilan masing-masing desa di lima kecamatan yang tergabung dalam CDOB Kota Panton Labu," tambahnya. (zjp)

joelpantora


Banda Aceh – Seratusan masyarakat yang tergabung ke dalam wilayah Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) Kota Panton Labu, gelar Forum Discusion Group dengan sejumlah tokoh di Aula Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh, Sabtu, 7 April 2018.  

Kegiatan yang bertema “Mempersiapkan Diri Menyongsong Lahirnya Calon Daerah Otonomi Baru Kota Panton Labu” itu dihadiri seratusan masyarakat yang terdiri dari tokoh, unsur pemerintahan, anggota dan pimpinan DPRK Aceh Utara, Wakil Bupati Aceh Utara ke pusat ibukota Provinsi Aceh itu merupakan wujud keseriusan panitia CDOB dalam menggagas pembentukan wilayah baru di Kabupaten Aceh Utara.

Selain hadir perwakilan dari 5 kecamatan, di Kabupaten Aceh Utara untuk mendukung wacana pemekaran Panton Labu menjadi daerah otonomi baru di Aceh. Forum tersebut juga di hadiri oleh Wakil I DPR Aceh, T Irwan Johan, Sekwan DPR Aceh, Hamid Zen, akademisi, dan beberapa anggota DPR Aceh lainnya.
Aceh Utara saat ini memiliki 27 kecamatan dengan jumlah 850 desa, namun jika pemekaran ini terealisasi, maka Kota Panton Labu akan menjadi daerah kabupaten kota ke 24 di Aceh. Adapun 5 kecamatan yang dimaksud merupakan Kecamatan Tanah Jambo Aye, Seunuddon, Langkahan, Baktiya, dan Baktiya Barat.
Ketua Komite CDOB Kota Panton Labu, Hendra Nurdin kepada awak media saat kenferensi pers mengatakan, gagasan CDOB Kota Panton Labu lahir dari masyarakat kalangan bawah dengan dasar alasan adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat dalam ruang lingup kawasan setempat.

Kita sudah mensosialisasi terkait CDOB ini, bahkan yang hadir hari ini merupakan perwakilan gampong, Mukim, dan perwakilan dari 5 kecamatan CDOB Kota Panton Labu,” tutur  Hendra.

Menurut Hendra Nurdin, Ketua Komite, bahwa selama ini masyarakat merasa kurangnya pelayanan pada proses pelayanan publik, hal itulah yang menjadi menjadi dorongan sehingga pemekaran ini akan semakin baik, cepat dan efektif.
"Aceh Utara wilayahnya sangat besar, sehingga sulit untuk memperoleh pelayanan publik dengan baik dari ibu kota kabupaten," sebut Hendra. (zjp)

Monday, April 2, 2018

Banda Aceh - Syahrul Mubarak dan Joni Siswandi resmi menjabat sebagai Ketua dan Wakil Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Seunagan Timur (IPELMASAT) Banda Aceh periode 2017-2019, setelah dilantik di Aula Gedung Dispora, Banda Aceh, Sabtu (31/03/18).

Sementara itu, pengukuhan pengurus tersebut dilantik langsung oleh Camat Seunagan Timur, Said Salami dengan disaksikan tokoh dan alumni Suenagan Timur, ketua Ipelmasra dan seluruh perwakilan paguyuban se-Kabupaten Nagan Raya.

Ketua Demisioner Ipelmasat  Said Maulisal Rezki dalam sambutannya menyampaikan, ada dua pekerjaan rumah yang harus dilaksanakan oleh pengurus baru.

"Pertama, pembangunan asrama di atas tanah yang sudah ada tanah tapi sampai saat ini belum ada tiang atau pondasi. Saat ini, di atas tanah yang dimiliki IPELMASAT hanya ada sebatang pohon Kelapa yang tegak berdiri diantara rerumputan. Kedua, terus tingkatkan silaturrahmi dengan tokoh-tokoh yang ada di Banda Aceh," ungkapnya.

Syahrul Mubarak, Ketua IPELMASAT usai dilantik dalam sambutannya mengungkapkan, kami pengurus yang baru saja dilantik yakin dan percaya penuh pembangunan asrama akan terlaksana pada tahun ini.

"Tujuan saya menjadi ketua IPELMASAT  untuk meneruskan perjuangan senior-senior membangun asrama, saya berjanji untuk terus memperjuangkan asrama yang telah kita nanti-nantikan sejak puluhan tahun lamanya," ujar ketua IPELMASAT.

Ia juga menambahkan, saya siap mengundurkan diri apabila tahun ini pembangunan asrama tidak segera dimulai.

"Kemudian kami juga akan terus mempererat hubungan silaturrahmi dengan tokoh-tokoh yang berasal dari Seunagan Timur, baik itu yang bermukim di Banda Aceh atau di daerah," ujarnya

Dalam hal itu, Camat Seunagan Timur, Said Salami dalam sambutannya menyampaikan, saya selaku Camat Seunagan Timur mengucapkan selamat kepada adik-adik yang baru saja dilantik sebagai pengurus baru Ipelmasat periode 2017-2019.

"Semoga dapat mengemban amanah dengan baik dan untuk pembangunan asrama kami sangat mendukung, bahkan beberapa hari yang lalu kita juga telah memperbarui panitia pembangunan asrama, ini merupakan langkah awal dan berharap agar segera terlaksana serta tercapai apa yang telah kita cita citakan selama ini," ungkapnya.

Kemudian, tokoh Ipelmasat juga menyampaikan dukungannya, hal itu diwakili oleh Drs. Djasmi Has, MM yang sekarang menjabat sebagai anggota DPR Aceh.

"Kami mendukung penuh untuk pembangunan asrama, tadi juga sempat kami bicarakan dengan pak camat dan beliau pun sudah berkomitmen," tutur Djasmi Has.

Saya menyarankan kepada adik-adik semua untuk lebih sering melakukan silaturrahmi tidak mesti acara seperti ini dalam bentuk formal, namun juga bisa dalam bentuk non-formal.

"Adik-adik, dalam berorganisasi apalagi ini paguyuban kecamatan anggaplah kita semua bersaudara, jadi kita harus saling menghormati dan membantu satu sama lain", tutupnya.

Turut hadir, Prof. DR. Nasir Budiman, Said Mustafa Usab Al-Idrus, Alumni-alumni Ipelmasat, Ketua Demisioner Ipelmasat, Ketua Ipelmasra, dan perwakilan paguyuban kecamatan se-Kabupaten Nagan Raya.

Monday, March 26, 2018

joelpantora

Banda Aceh (Pantoranews) : Sejak Polda Aceh meluncurkan progam polisi meupep-pep (cerewet) beberapa tahun silam. Polisi Meupep-pep dalam melaksanakan tugasnya untuk mengingatkan pengguna jalan bagaikan tak pernah ada kata-kata bosannya.

Hal itu dilakukannya untuk mengurangi resiko angka kecelakaan lalu lintas. Meski progam tersebut ada di seluruh Indonesia, namun tidak semua program berjalan semestinya.

Keahliannya untuk meupep-pep alias sikap cerewet yang dilakoni Perwira Menengah itu, tidak semua orang mampu untuk melakukannya. Terlebih, setiap hari yang ia ingatkan bukan hanya para ABG yang tidak mengerti aturan, bahkan ratusan pengguna jalan yang berseragam dinas pun ia ingatkan, apabila melakukan pelanggaran lalu lintas.

Ia adalah AKBP Adnan, salah seorang polisi yang bertugas di Polda Aceh, ia mampu menjalankan program perintah kesatuannya. Setiap hari, ia berkeliling Kota Banda Aceh dan sekitarnya. Dengan menggunakan mobil patroli lalu lintas, sepanjang jalan ia mengingatkan warga ibu kota Provinsi, agar selalu mentaati aturan berlalu lintas.

Mulai mengingatkan bagi pelintas yang tidak menggunakan helm, yang melawan arah, terkadang juga turun dari mobil dinasnya hanya untuk menyeberangkan anak-anak sekolah. Sifat ini, jarang didapatkan pada sosok Perwira menengah lain yang bertugas di bawah jajaran Polda Aceh.

Dalam pelaksanaan tugasnya, AKBP Adnan selalu melontarkan kata-kata tentang pentingnya taat mengikuti peraturan lalu lintas, kata-kata yang ia gunakan pun sangat sederhana, yakni dengan bahasa Aceh. Terkadang menyelingi teguran dengan sindiran-sindiran menggelikan. Sejauh ini, hanya dia yang bisa menjalankan tugas itu.

Seperti terjadi baru-baru ini, saat AKBP Adnan singgah di warung kopi Rawa Sakti Simpang Mesra, Banda Aceh. Tampak, ia sangat akrab dengan semua pengunjung yang sedang menikmati secangkir kopi di warung tersebut.

Dari kejauhan tampak, ia sedang berbincang dengan beberapa pemuda, sesekali ia tersenyum, bahkan terkadang juga tertawa lepas. Sebagai seorang Perwira Menengah, AKBP Adnan hanya tampak seorang diri, tanpa di kawal dua ajudan dan seorang sopir pribadi. Hal ini, membuat seluruh pengunjung warung kopi bebas bila ingin duduk dekat dengan nya, bahkan sesekali ia diajak foto bersama oleh pengunjung di warung kopi itu.

Ketika Wartawan Medianad menanyakan, tentang hal yang sedang  diperbincangkan bersama pemuda-pemuda di warung kopi tersebut, AKBP Adnan menjelaskan, ini juga merupakan bentuk diskusi publik dengan pemuda-pemuda di warung kopi yang selalu ia lakukan.

"Hal seperti inilah yang membuat Kepolisian semakin akrab dengan masyarakat. Sebagai seorang polisi, bukan untuk ditakuti oleh masyarakat, akan tetapi disegani dalam bertugas, dan dihargai dalam kehidupan sosialnya,” ujar AKBP Adnan sang tokoh Meupep-pep.

 Ali, salah seorang pengunjung di warung kopi ketika diwawancarai Medianad tentang kegiatan Polisi Meupep-pep mengatakan, selaku seorang polisi yang bertugas sebagai sang pelopor keselamatan dalam berlalu lintas.

"AKBP Adnan sangat saya hormati dan segani, terlebih bapak itu di saat bertugas, selalu menyampaikan pesan-pesan yang positif, bersahabat dan sangat bermanfaat," tutur Ali pada Medianad baru-baru ini.

Masih menurut Ali, sifat cerewet 'Polisi Meupep-pep' saat bertugas, terkadang sangat ditunggu masyarakat, apalagi saat ia mengatakan "nyan !!! Hana dipakek helm, menyoe reubah ka hana lagak lee" (Nah !!! Itu tidak memakai helm, bila jatuh hilang cantiknya-red), apabila yang melintas di depannya gadis-gadis ABG.

"Hal-hal seperti itu, sangat berarti bagi masyarakat. Selain memberi efek malu,  bahasa-bahasa seperti itu lebih baik dari perlakuan denda, yang berupa tilang. Terlebih, kata-kata seperti itu dilontarkan untuk adik-adik yang masih ABG, yang kondisi psikologis nya masih sangat labil dalam berkendara," lanjut Ali.
Sementara Muhammad, salah seorang masyarakat Kota Banda Aceh ketika diminta tanggapan tentang Polisi Meupep-pep mengatakan, sebagai seorang perwira, AKBP Adnan merupakan panutan bagi pengendara di ibukota provinsi.

"Selain tidak pernah melakukan penilangan bagi pengendara yang melanggar lalu lintas, ia juga mampu membuat masyarakat patuh terhadap peraturan, misalnya penggunaan helm dan melawan arah," ungkap Muhammad.

Lebih lanjut ia menambahkan, polisi Meupep-pep sangat dibutuhkan kehadirannya di tengah-tengah masyarakat kita, karena kalau ditilang, bandelnya semakin bertambah, apalagi sekarang kalau ada penilangan, ada saja yang mengandalkan kerabatnya.

"Akan tetapi, sifat cerewet polisi Meupep-pep itu sangat merata. Bukan hanya kalangan ABG, yang berbaju dinas pun ditegur sama bapak itu kalau jumpa tak pakai helm atau melanggar, hal itulah yang membuat masyarakat kian patuh terhadap peraturan," tuturnya kepada media ini.

Sementara itu, AKBP Adnan, sebelum bertugas menjadi polisi, pria kelahiran Meureudu, Pidie Jaya Aceh pada 10 Maret 1960 itu pernah bekerja sebagai wartawan di sebuah koran terbitan Medan pada tahun 1979. Adnan yang dibesarkan di asrama TNI juga pernah menjadi asisten salah seorang dosen di sebuah universitas di Aceh.

Adnan menamatkan kuliah di jurusan Fisipol Dharma Wangsa, Medan. Dengan segudang pengalaman semasa kuliah dan saat menjadi polisi inilah membuat Adnan mampu menjadikan diri sebagai negosiator dan pembicara.

"Saya banyak mendapat bimbingan dari kawan-kawan sehingga saya mencoba untuk menyelamatkan pengguna jalan raya dari korban kecelakaan lalu lintas," ujarnya.

Sebelum menjalankan program polisi meupep-pep, Adnan sempat berdiskusi dengan sejumlah profesor di Universitas Syiah Kuala. Ia meminta saran dari para profesor untuk melakukan sosialisasi yang akan berjalan efektif di Aceh.

"Mengingat, Aceh pernah dilanda konflik. Maka, dengan sifat cerewet inilah yang mampu memberi sentuhan batin bagi pelanggar, selain efektif, dan angka pelanggar lalu lintas pun semakin menurun," jelas Adnan sang Polisi Meupep-pep.

Setelah program polisi meupep-pep diluncurkan, Adnan yang menjabat sebagai Kepala Pendidikan dan rekayasa Lalu Lintas Polda Aceh dipercaya menjadi koordinator pelaksana polisi meupep-pep dan pelaksananya seluruh Polres yang ada di Aceh.

Untuk belajar cerewet, selain pernah menjadi penjual obat, Adnan juga pernah menempuh pendidikan negosiator di Bandung. Ia juga pernah menjadi asisten dosen untuk mata kuliah pengantar Ilmu Komunikasi.
"Berdasar pengalaman inilah saya lebih gampang untuk berbicara," ujar Adnan.

Kini, ia semakin akrab dengan masyarakat Aceh. Namanya kian terkenal, bukan hanya di kalangan masyarakat Kota Banda Aceh, akan tetapi hampir di seluruh pelosok Nusantara. Hal itu, setelah kiprah nya dalam 'meupep-pep' dipublikasi hampir di semua media, baik lokal maupun nasional. (zjp)
pantoranews/ist
Banda Aceh  (Pantoranews)PT. Pos Indonesia Banda Aceh atas dedikasi meupeppep untuk sosialisasi samsat pos kepada masyarakat Aceh .AKBP H Adnan menjelaskan, Samsat pos lahir untuk mempermudah masyarakat membayar pajak kenderaan melalui kantor pos  karena kantor pos sudah ada disetiap daerah sampai tingkat kecamatan.

“Sehingga masyarakat tidak perlu lagi mengantri membayar pajak kendaraan dan tidak perlu melalui calo sejak samsat pos diresmikan pada tanggal 6 Oktober 2017,” terang AKBP H Adnan.

Ditlantas Polda Aceh terus mengsosialisasikan kepada masyarakat program tersebut, sehingga masyarakat memahami tata cara pembayaran pajak kenderaan melalui kantor pos.

Sementara itu, Kepala PT Pos Aceh Ahmad Saladin mengharapkan pembayaran denda e- tilang dapat dimanfaatkan PT Pos untuk membantu pelanggar yang tidak memiliki kartu atm dan PT Pos dapat menerima denda tilang sampai malam hari.Menurutnya, dalam waktu dekat PT.Pos akan
berkoordinasi dengan Kakorlantas polri untuk menyetujui pembayaran e-tilang mellaui kantor pos sehingga memudahkan masyarakat pelanggar yang berkeinginan membayar denda tilang melalui PT.

PosProgram pembayaran pajak kendaran melalui Kantor Pos baru dilaksanakan oleh dua Polda di Indonesia, diantaranya Polda Aceh dan Polda Jawa Timur yang telah memberlakukan samsat pos. Sedangkan untuk e-tilang Pos, baru Polda Aceh yang menggarap program tersebut. (ril/zjp)
joelpantora

Banda Aceh (Pantoranews): Anggota DPRA, Jamaluddin T.Muku melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 3 Banda Aceh di kawasan Lhong Raya. Saat sidak ditemukan sejumlah alat praktek siswa tata boga dipindahkan ke tempat lain bahkan dibisniskan.

"Saya temukan alat praktek untuk siswa boga sudah pindahkan oleh dinas pendidikan, apalagi didapatkan informasi alat tersebut dibisniskan untuk usaha katering di tempat lain," kata Jamaluddin T.Muku disela-sela sidak, Senin (15/1).

Sejumlah alat praktek aset milik SMK 3 Banda Aceh itu merupakan bantuan dari Jerman untuk penunjang belajar mengajar siswa jurusan tata boga.  Namun, kata Jamaluddin ada sejumlah peralatan dapur yang selama ini digunakan untuk praktik anak-anak jurusan tata boga yang dipindahkan itu berdasarkan surat Dinas Pendidikan Aceh tertanggal 24 Mei 2017.

Dalam surat tersebut, pemindahan digunakan untuk menunjang kegiatan katering haji. Dan peralatan yang dipindahkan akan tersebut diganti dengan pengadaan peralatan baru tahun anggaran 2017.

"Hingga saat ini peralatan tersebut tidak dikembalikan. Peralatan dapur tersebut untuk kebutuhan praktikum anak didik untuk dibisniskan. Ini jelas telah melanggar hukum," tegasnya.

Persoalan ini, kata Jamaluddin sebelumnya telah disampaikan ke Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah, bahkan telah memerintahkan dinas terkait segera mengembalikan aset milik SMK negeri 3 Banda Aceh.

"Pak Wagub telah memerintahkan untuk dikembalikan, namun permintaan Wagub tidak ditanggapi dengan serius. Hasil sidak ini akan saya sampaikan lagi ke pak Nova," kata Jamaluddin Muku.

 Jika 41 item aset tersebut tidak dikembalikan, lanjut Jamaluddin pihaknya akan melaporkan perkara tersebut ke polisi agar aparat penegak hukum mengusutnya.

"Saya akan laporkan ke penegak hukum, biar mereka yang mengusut," ujarnya.

Sementara, Kepala sekolah SMK 3 Banda Aceh, Saifullah mengakui saat ini pelajar jurusan tata boga kesulitan dalam melaksanakan praktikum sejak alat-alat tersebut dipindahkan.

    "Jadi sekarang kalau praktek mengunakan alat seadanya sejak kekurangan peralatan di ruang praktikum," ungkapnya.(zjp)


joelpantora

Banda Aceh (Pantoranews) - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai PPP Aceh Tgk. Amri M Ali melantik Ilmiza Sa’aduddin Djamal sebagai Ketua DPC dan Fauziah Aziz Sekretaris dan seluruh pengurus  DPC PPP Kota Banda Aceh.

    Pelantikan pengurus DPC PPP tersebut berlangsung di Kantor DPC PPP Kota Banda Aceh, yang dirangkaikan dengan mem peringati  Maulid Nabi Muhammad SAW.
        Pelantikan pengurus DPC juga dihadiri Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, SE ketua DPC sebelumnya dan juga mantan Walikota Banda Aceh.

    Dalam sambutannya Illiza mengakui, banyak mendapatkan tawaran untuk masuk ke partai politik lainnya selama partai tersebut berkonflik, namun Ia mengaku tetap memilih setia bersama partai berlambangkan Ka'bah yang merupakan partai yang berazaskan Islam.

    “Saya ucapkan terimakasih kepada semua yang telah mengajak saya bergabung, ada juga pengurus PPP yang berencana keluar saat partai ini konflik, namun saya mengajak mereka untuk tetap bertahan di partai ini,” ujar Illiza.

    Sementara itu Ketua DPW PPP Tgk Amri M Ali dalam sambutannya, mengajak Kader PPP agar menjadi contoh teladan dalam kehidupan bermasyarakat.

    “Keberadaan Kader PPP harus dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Kader PPP harus sederhana, tidak boleh ekslusif, jangan ada jurang pemisah antara kader PPP dengan masyarakat," ungkap Tgk Amri Ketua DPC PPP.

    Lebih lanjut Tgk Amri  juga menjelaskan, kedepan mulai dilakukan penjaringan calon anggota legislatif, baik tingkat DPR RI, DPRA dan DPR kabupaten-kota se-Aceh.

    "Oleh karena itu, kuatkan internal, sesama bacaleg jangan saling mendahului. Mari kita rangkul kembali semua elemen dan komponen masyarakat, sehingga PPP kembali besar di bumi Aceh", pinta Tgk Amri.

    Tgk Amri juga mengingatkan, kepada siapapun yang kedepan terpilih, agar tetap memperhatikan caleg-caleg yang gagal terpilih.

    “Karena, ada juga yang terpilih, namun  tidak pernah melihat temannya yang tidak terpilih. Padahal terpilihnya bukan karena mutlak oleh suara yang diperoleh nya, melainkan berkat suara dari caleg lainnya, ini harus menjadi perhatian bersama,” imbuhnya.

    Sementara itu, Ilmiza Sa'aduddin Jamal ketika diwawancarai usai pelantikan menjelaskan, Alhamdulillah Partai PPP yang pertama dan telah lulus verifikasi faktual.

    "Bersama-sama mereka melakukan verifikasi faktual, mengecek semua data-data yang dibutuhkan, selama sehari penuh, dan hasilnya PPP Banda Aceh dinyatakan memenuhi syarat dan boleh mengikuti Pemilu 2019," ungkap Ilmiza.

    Insyaallah setelah ada keputusan dari KPU pusat, tanggal 17 February 2018 nanti, setelah itu baru kita lakukan rekrutmen, baik di internal maupun eksternal partai.

    "Kita akan buka pendaftaran untuk menjaring putra dan putri terbaik di Kota Banda Aceh nantinya", tuturnya.

    Lebih lanjut Ilmiza juga menjelaskan, dalam waktu dekat ini akan diadakan bimtek kepada kader dan pengurus, agar nantinya mampu melakukan hubungan baik dengan media, peraturan KPU, yang nantinya mampu menyukseskan Pemilu 2019.

    "Sehingga nantinya, benar-benar siap menghadapi pemilu 2019 dan menyukseskan nya", tutup Ilmiza. (zjp/hrs/kal)
pantoranews/ist
Banda Aceh (Pantoranews): Ikatan Keluarga Nagan Raya (IKNR)bersama Pelajar Mahasiswa Nagan Raya (Ipelmasra) Banda Aceh menggelar Maulid Akbar dalam memperingati hari kelahiran  Nabi besar Muhammad SAW,  di Asrama Putri Banda Aceh di asrama putri Nagan Raya, Jeulingke, Banda Aceh,  baru-baru ini.

Perayaan maulid Nabi tahun ini dilakukan sekaligus dengan peresmian asrama puti yang baru selesai di bangun. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun wartawan media ini menyebutkan, acara tersebut dihadiri ratusan tamu undangan yang terdiri dari kalangan mahiswa dan pelajar yang sedang menempuh pendidikan di Banda Aceh dan sekitarnya, Tokoh masyarakat Nagan, maupun Anggota Dewan Perwakilan Aceh yang berasal dari daerah pemilihan setempat, dan masyarakat Nagan yang tergabung dalam IKNR Banda Aceh.

Ketua umum Ipelmasra, Mutawali kepada medianad mengatakan, dengan momen maulid nabi ini, diharapkan kepada teman-teman mahasiswa agar lebih dekat dengan masyarakat, yaitu dengan cara bersilaturahmi.

“Selain itu, Pemerintah Nagan Raya juga sudah mulai membuka ruang terhadap mahasiswa, Ini sesuai dengan slogan pemerintah kita yakni memperkuat agama dan menjaga budaya,” ungkapnya saat memberikan sambutan.
Lebih lanjut Mutawali mengungkapkan, dengan momen maulid akbar ini, kami meminta kepada teman-teman mahasiswa supaya  lebih menjaga etika dan akhlak, karena mahasiswa merupakan orang berpendidikan.

“Momen maulid tahun ini sangat kental dengan budaya Nagan Raya, malah sebagian makanan langsung dibawa dari Kampung halaman, yakni dari Nagan Raya. Kali ini, kita memakai adat Hidang khas Nagan Raya, serta telur asin yang langsung dibawakan dari Nagan untuk memeriahkan maulid Akbar ini,” ujarnya.

Masih menurut Mutawali,  yang perlu diketahui, pembangunan asrama putri Nagan Raya yang telah  menghabiskan biaya sebesar Rp7 Milyar tersebut merupakan bantuan tunggal yang diberikan oleh bapak  Abdullah Saleh, yang merupakan anggota DPR Aceh yang maju melalui Partai Aceh.
“Ini bantuan yang di berikan ayahda Abdullah Saleh melalui dana aspirasi,” sebut Mutawali.

Sementara itu, Bupati Nagan Raya, Jamin Idham dalam sambutannnya juga menyampaikan, sangat bahagia karena dapat berdiri kembali dihadapan keluarga besar IKNR Banda Aceh dan anak-anak yangt tergabung dalam keluarga besar IPPELMARSA Banda Aceh dalam rangka peresmian Gedung Asrama Putri sekaligus dipadukan dengan peringatan maulid Nabi Besar Muhammad SAW.


“Dihadapan kita telah berdiri dengan sempurna sebuah bangunan megah, lengkap dengan fasilitas pendukung yang diperuntukan sebagai asrama putri IPPELMASRA Banda Aceh. Pembangunan gedung ini atas inisiatif Tgk. Abdullah Saleh SH, Salah satu putra terbaik Nagan Raya, yang saat ini merupakan Anggota DPR Aceh”, ungkap HM Jamin Idham.

 Melalui dana aspirasi yang beliau perjuangkan sejak tahun 2011,  mulai dari pengadaan tanah hingga selesai bangunan ini, kesemuanya bersumber dari APBA dengan jumlah total anggaran yang dikucurkan sebesar 7 Milyar”, ujar Bupati Nagan Raya.

 “Pada kesempatan ini kasmi atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Nagan Raya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Tgk. Abdullah Saleh, SH semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal”, tutur Bupati Nagan Raya.

Kepada para mahasiswa yang menjadi pengguna gedung asrama yang sudah terbangun ini,  hendaknya dijaga dan dirawat bersama seperti merawat rumah sendiri, agar tidak rusak.

“Karena, masih ada adik-adik para mahasiswi lainnya dimasa mendatang yang juga akan menggunakannya. Dengan adanya asrama putri ini, sangat membantu dan menjadi motivasi bagi generasi muda Nagan Raya yang ingin kuliah di Banda Aceh, karena tempat tinggal merupakan persoalan yang harus dipikirkan ketika ingin kuliah ke Banda Aceh”, ujarnya orang nomor satu di Kabupaten Nagan Raya.

Bupati juga menambahkan, bagi yang tidak punya saudara atau keluarga, dengan adanya asrama ini maka, akan menjadi tempat transit untuk sementara waktu. Selanjutnya, mengingat keberadaan asrama putri di Gampong Jeulingke, jadilah bagian dari warga masyarakat Jeulingke, tonjolkan sisi positif kepada warga masyarakat di sekitar asrama, bahwa kita orang Nagan Raya orang yang ramah dan taat akan ajaran agama.

“Kepada bapak dan ibu yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Nagan Raya- Banda Aceh, dalam Kapasitas sebagai orang tua asuh bagi mahasiswa asal Nagan Raya diperantauan. Kami memohon agar dapat selalu memantau kehidupan di asrama, baik itu asrama putra maupun asrama putri”, pinta Bupati.

Dimana harus kita maklumi bersama, kadang-kadang pergaulan muda-mudi sering lepas kontrol yang bisa menyebabkan kegagalan dalam melanjutkan kuliah atau terjerumus kedalam pergaulan bebas, serta terjebak dalam penggunaan narkoba. Namun dengan adannya kontrol dari bapak dan ibu yang dituangkan disini, insya Allah anak-anak yang berangkat dari Nagan Raya ke Banda Aceh dengan tujuan menuntut ilmu akan terselamatkan dan sukses mengejar cita-cita serta harapan orang tua.

“Kepada bapak Geuchik gampong dan masyarakat Jeulingke, kami titipkan putri-putri kami dari Nagan Raya untuk dapat menjadi bagian dari warga Jeulingke, kami memohon kepada orang tua disini agar dapat membina dan mengawasinya, tegurlah mereka bila ada hal-hal yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku”, tutup Bupati. (zjp)

joelpantora

Suka Makmue (Pantoranews) :  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya lakukan kegiatan Yasinan secara bergilir di Kecamatan-kecamatan dalam ruang lingkup di wilayah tersebut. Acara Yasinan itu diawali dari Kecamatan Darul Makmur, di Alue Bilie, baru-baru ini.

Bupati Nagan Raya, H.M.Jamin Idham, SE kepada insan pers mengucapkan alhamdulillah, pada hari ini telah dapat melakukan wirid yasin bersama di Kecamatan Darul Makmur, ini merupakan kegiatan perdana.

"Kami mengapresiasikan kegiatan seperti ini, kepada panitia pelaksana kami berharap, semoga kegiatan ini dapat terlaksana dengan khusyuk dan lancar", ungkap Bupati Nagan Raya.

Sebagai kepala daerah, saya sangat mendukung dan siap membantu jika ada kekurangan dalam kegiatan seperti ini.

“Kami juga berharap, wirid yasin di tingkat gampong juga segera di laksanakan bagi yang belum melaksanakan. Rangkul adik-adik remaja dan muda-mudi, sehingga mereka dapat memperkecil pengaruh kriminal dan narkoba,” ujar H M.Jamin Idham.

Masih menurut Bupati, sebagaimana kita maklumi bersama yang bahwa, Kecamatan Darul Makmur saat ini memiliki banyak persoalan yang terkadang tali silahturahmi pun sudah tidak ada lagi.

“Maka, melalui wirid yasin ini, mari kita perkuat tali silahturahmi, semoga allah memberikan jalan serta kelancaran untuk kita semua dalam melakukan segala aktivitas,” harap bupati.

Bupati meminta perhatian dari Camat untuk memonitor setiap gampong, agar kegiatan keagamaan diberikan dukungan kepada keuchik gampong, karena sama halnya setiap apa yang kita lakukan saat ini diawali dari bawah yaitu di tingkat gampong.

“Oleh karenanya, kami berharap kepada Camat untuk sering turun ke gampong-
gampong, agar dapat melihat secara langsung guna mengetahui bagaimana kondisi masyarakat yang sesungguhnya. Aspirasi dan kebutuhan masyarakat perlu diperhatikan karena pembangunan ditingkat gampong merupakan salah satu upaya yang sangat penting dan
menentukan,” sebut bupati.

Semua keinginan dan harapan, agar dapat terwujud. Untuk itu, kita
meminta kepada Camat Darul Makmur agar mambangun komunikasi yang baik dengan semua lapisan masyarakat dan unsur Muspika Plus, sehingga semua harapan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Kegiatan Yasinan tersebut juga dihadiri Sekda Nagan Raya, TR Johari, para Kepala Dinas, Badan dan Kantor, para Camat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan para Keuchik Gampong serta ibu PKK dalam kecamatan setempat. (zjp/ril)
joelpantora
Suka Makmue (Pantoranews): Kapolda Aceh, Irjen Pol Rio S. Djambak lakukan kunjungan kerja (kunker) ke Polres Nagan Raya yang berlokasi di komplek perkantoran Suka Makmue, baru-baru ini.

Kedatangan orang nomor satu di Mapolda Aceh tersebut dalam rangka pemantauan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati di Aceh Selatan dan Subulussalam.

Dalam kesempatan itu, Kapolda Aceh Irjen Rio S Djambak melalui Kabid Humas, Kombes Misbahul Munauwar kepada awak media menyampaikan, kunjungan kerja Kapolda dalam rangka memantau menjelang pelaksanaan Pilkada di Aceh Selatan dan Kota Subulussalam.

"Namun, dalam perjalanan menuju kesana, rombongan lakukan transit sebentar di Mapolres Nagan Raya", ujar Kombes Misbah.

Sementara itu, persiapan keamanan telah berjalan di daerah masing-masing, yakni Kabupaten Pidie Jaya, Aceh Selatan, dan Kota Subulussalam.

"Personel yang telah ada selama ini berasal dari Polres masing-masing dan BKO dari Polda Aceh, untuk penambahan BKO sendiri tergantung kebutuhan di daerah masing-masing", ungkap Kabid Humas.

Disana, nanti kita akan lakukan rapat bersama Forkopimda dan semua Paslon, sehingga dalam pelaksanaannya nanti, kita akan bersama-sama menyukseskan jalannya Pilkada di wilayah itu.

Lebih lanjut Kombes Misbah mengungkapkan, amannya suatu daerah karena dukungan tokoh, masyarakat, dan pemuka agama.

"Kapolda juga menghimbau dalam pelaksanaan Pilkada nanti, hindari perpecahan walaupun berbeda Partai, berbeda Paslon, namun tetap menjaga etika pelaksanaannya", tuturnya. (zjp)
Joelpantora
 Suka Makmue (Pantoranews) : Angota DPRK Nagan Raya, H.Ibrahim Idham resmi memimpin Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kabupaten Nagan Raya, setelah dilantik oleh Ketua PMI Aceh, Teuku Alaidinsyah periode 2017-2022, di Kantor PMI Cabang Nagan Raya, baru-baru ini.

H.Ibrahim Idham, sebelum terpilih menjadi Ketua PMI cabang Nagan Raya dalam musyawarah ke-III PMI cabang Nagan Raya yang berlangsung di Aula SKB Suka Makmue, Nagan Raya, Kamis (23/11/2017) lalu.

Ketua PMI Aceh Teuku Alaidinsyah kepada media ini mengatakan, ada tiga amanah PMI kepada ketua terpilih yakni, membantu pemerintah untuk penanggulangan bencana, mengelelola donor darah dan kegiatan sosial lainnya.

"Relawan PMI bebas melakukan kegiatan bencana di seluruh dunia, dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan, dan relawan PMI sudah dibekali bagaimana cara menyelamatkan jiwa manusia dari bencana", ungkap T. Alaidinsyah.

Lebih lanjut T Alaidinsyah mengungkapkan, donor darah juga akan membebaskan manusia dari penyakit stroke dan dapat menjadi obat awet muda bagi manusia itu sendiri.

"Sekarang, donor darah sudah bisa dilakukan dalam dua bulan sekali, dengan berdonor darah, maka akan  terjamin kesehatannya, karena sebelum proses donor, calon pendonor darah selalu diperiksa kesehatan terlebih dahulu,” sebut Ketua PMI Aceh.

Sementara itu, Bupati Nagan Raya H.M.Jamin Idham, SE di depan hadirin yang berhadir menjelaskan, Pemerintah Nagan Raya sangat mendukung dengan hadirnya suatu lembaga yang bergerak di bidang kemanusian seperti Palang Merah Indonesia (PMI), meskipun pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPK) Kabupaten Nagan Raya ada juga lembaga yang mengurusi kegiatan kemanusiaan.

"Namun, pada dasarnya dalam membantu masyarakat di bidang kemanusian seperti bencana alam dan  lain sebagainya. Semestinya tidaklah harus dilakukan oleh satu lembaga saja, melainkan harus dilaksanakan secara bersama-sama untuk meringankan beban warga yang begitu komplek apabila terjadi bencana", tutur Bupati Nagan.

Lebih lanjut, Bupati juga mengungkapkan, Nagan Raya terdiri dari 10 kecamatan yang terbentang luas, mempunyai keanekaragaman bencana yang berbeda-beda, seperti Kecamatan Darul Makmur dan Tripa Makmur yang setiap tahunnya dilanda bencana banjir.

"Sedangkan Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang hampir setiap tahunnya terjadi bencana tanah longsor. Kejadian tersebut, tentu tidak mungkin ditangani  sendiri oleh sebuah lembaga, melainkan butuh bantuan dari semua pihak, terutama PMI Aceh dan PMI Pusat yang ada di Jakarta", tutur orang nomor satu di Nagan Raya.

Demi kelancaran tugas kemanusiaan yang dilaksanakan PMI Nagan Raya,  maka kami telah membantu dana alakadarnya, semoga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga  nanti tidak terjadi masalah yang tidak kita inginkan,” ujarnya.

"Kami menyarankan kepada pengurus PMI baru, agar dapat berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Rumah Sakit Sultan Iskandar Muda (RSSIM), menyangkut stok darah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat", tutupnya. (zjp)

Suka Makmue- Pemuda Aliansi Abdi Masyarakat (Pemuda ALAM) mengapresiasi langkah Bupati Nagan Raya M. Jamin Idham, SE yang cepat tanggap membantu korban bencana yang terjadi disejumlah kawasan di Kabupaten itu. 

Koordinator Pemuda Alam, Muhammad Fadelullah mengatakan, Langkah Bupati Nagan Raya patut di Apresiasi & didukung dalam membantu korban bencana alam yang terjadi di Tripa Makmur & Darul Makmur. 

" Sebagai masyarakat kami sangat mendukung langkah Bupati yang tanggap bencana Alam. Selain memberikan bantuan dalam bentuk materil, korban bencana juga mengharapkan dukungan moril " Kata Muhammad Fadelullah

Terhitung sepanjang bulan maret 2018, bencana Alam terjadi di dua kecamatan di kabupaten tersebut. Pada kecamatan Tripa Makmur terjadi kerusakan sejumlah rumah yang tertimpa pepohonan yang disebabkan oleh Angin Kencang & menelan korban jiwa. Sedangkan di Kecamatan Darul Makmur terjadi kebakaran yang menghanguskan rumah warga kurang mampu di Ds. Alue Waki. 

" Kepedulian seperti ini harus tetap dipertahankan, supaya masyarakat bisa merasakan sentuhan langsung dari Pemerintah yang selama ini sangat jarang didapatkan. Kita sangat mendukung,"ujarnya. (ril/*)

Sunday, March 25, 2018


Suka Makmue - Bupati Nagan Raya, HM.Jamin Idham,SE dan Wakil Bupati Nagan Raya, Chalidin Oesman, SE., MM menyampaikan ungkapan turut berduka cita atas meninggalnya ketua Mejelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Nagan Raya, Tgk Said Jamalul Hakim, Sabtu (23/3).

Ketua MPU Nagan Raya, Said Jamalul Hakim meningal dunia di kediamannya Gampong Keude Seumot, Kecamatan Beutong, Nagan Raya dan dikebumikan di TPU setempat.

Almarhum dikenal sangat baik dan ramah, tidak pernah menyakiti orang lain, oleh karena itu semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan mendapatkan tempat yang mulia di sisinya.

HM Jamin Idham, atas nama pemerintahan dan mewakili seluruh masyarakat Nagan Raya menyampaikan turut berduka atas meningalnya ketua MPU, Said Jamalul Hakim.

"Semoga keluarga yang ditinggalkan sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan ini," ujar Bupati Nagan Raya.

Friday, March 23, 2018


Alue Bilie - Pemuda Darul Makmur yang tergabung dalam Pemuda Aliansi Abdi Masyarakat (Pemuda Alam) melakukan penggalangan dana untuk korban kebakaran di Desa Gunong Kong, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Jumat (23/3/2018).

Sementara itu, aksi yang dilakukan Pemuda Alam dalam penggalangan dana tersebut berlangsung di kawasan Alue bilie, kabupaten setempat.

Muhammad Fadelullah, koordinator aksi saat diwawancarai awak media mengatakan, ini merupakan kegiatan sosial untuk membantu meringankan  korban musibah kebakaran yang terjadi di Gampong Alue Wakie atau kawasan Gunong Kong.

"Selain itu, kegiatan ini juga sebagai upaya untuk mengajak masyarakat agar sama-sama peduli terhadap korban kebakaran yang terjadi kemarin (22/3), ujar Muhammad Fadelullah, koordinator aksi.

Menurutnya, selain pemerintah daerah, semua elemen masyarakat juga boleh membantu, apalagi korban kebakaran merupakan warga kurang mampu.

"Mari sama-sama meringankan beban saudara kita. Dalam hal ini, kalangan pemuda harus mengambil peran dalam menyikapi musibah yang menimpa masyarakat disekitar kita," ajaknya.

Masih menurut Fadel, dana yang sudah terkumpul dari sumbangan masyarakat sekitar atau pengguna jalan raya yang melintasi jalan nasional Tapaktuan - Meulaboh mencapai Rp5.000.000 dan akan disalurkan langsung kepada korban kebakaran dalam bentuk uang tunai. (zjp/ril)

Suka Makmue - Bupati Nagan Raya, H  M Jamin Idham, SE menyerahkan bantuan masa panik kepada warga yang menjadi korban kebakaran di Gampong warga Desa Alu Wakie, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten setempat, Jumat (23/3/2018)

Dengan bantuan masa panik itu, Bupati Nagan Raya berharap, sedikit mengurangi beban ekonomi bagi kedua keluarga yang tertimpa musibah tersebut, yakni keluarga Mawardi dan Darmi

Adapun bantuan yang diberikan berupa, pakaian, alat masak, beras, mie instan, minyak makan, dan tikar plastik serta tenda yang bersumber dari Dinas Sosial.

Selain menyerahkan bantuan masa panik, bupati Nagan Raya, secara pribadi juga memberikan bantuan  berupa tiga kodi seng untuk korban kebakaran, dengan itu diharapkan agar rumah yang terbakar cepat selesai diperbaiki kembali.

Seperti diberitaka sebelumnya, dua unit rumah milik warga Desa Alue Wakie, Kecamatan Darul Makmur, dilalap sijago merah, pada Kamis, (22/03), yang diduga akibat konslet arus listrik.

Wednesday, March 21, 2018


JAKARTA - Keinginan Nyak Sandang untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo akhirnya terwujud. Presiden menerima Nyak Sandang di Istana Merdeka pada Rabu, 21 Maret 2018 sekitar pukul 18.25 WIB.

Nyak Sandang datang ditemani oleh dua orang anaknya, Maturidi dan Khaidar. Mereka terbang dari Aceh Selasa kemarin.

"Ini Pak Jokowi, Ayah. Dia senang sekali bisa bertemu Presiden," kata Maturidi menerjemahkan Nyak Sandang yang selama berbincang dengan Presiden menggunakan bahasa Aceh.

Dalam pertemuannya dengan Kepala Negara ini Nyak Sandang pun mengutarakan beberapa permohonan kepada Presiden. Salah satunya mengenai bantuan untuk operasi katarak.

"Baik nanti saya uruskan untuk kataraknya. Katarak kan operasi ringan, besok tolong dicek ke rumah sakit untuk kataraknya," jawab Presiden.

Selain itu, Nyak yang berusia 91 tahun pun meminta agar dibuatkan masjid di kampungnya di Lamno, Aceh. Presiden pun menjawab bahwa nanti akan dikirimkan tim untuk mengecek kondisi di sana.

Permintaannya yang ketiga adalah untuk menunaikan ibadah haji. "Ingin naik haji. Kalau bisa tahun ini, karena sudah tua," lanjut Maturidi.

Terkait hal ini, Presiden mengatakan bahwa dirinya akan mengupayakannya dan berkoordinasi dengan Menteri Agama. Sambil menunggu kepastian keberangkatan haji, Presiden pun menawarkan untuk umroh terlebih dahulu.

"Mengingat haji kan ada antriannya, nanti saya bicarakan dengan Menteri Agama," kata Presiden.

Nyak Sandang kemudian menunjukkan bukti obligasi Pemerintah Indonesia tahun 1950 yang dimilikinya kepada Presiden. Seperti diketahui, Nyak Sandang adalah salah satu orang yang ikut andil menyumbangkan harta kekayaannya untuk membeli pesawat pertama Indonesia.

Hal ini berawal dari tahun 1948 saat Presiden Sukarno berkunjung ke tanah Aceh guna mencari dana untuk pembelian pesawat pertama setelah Indonesia merdeka. Nyak Sandang yang kala itu berusia 23 tahun bersama orang tuanya menjual sepetak tanah dan 10 gram emas. Hartanya yang dihargai Rp100 pun diserahkan kepada negara.

Presiden Sukarno pun menerima sumbangan dari masyarakat Aceh sebanyak SGD 120 ribu dan 20 kg emas murni untuk membeli dua pesawat terbang yang diberi nama Seulawah R-001 dan Seulawah R-002. Dua pesawat tersebut merupakan cikal bakal maskapai Garuda Indonesia Airways.

Di penghujung perbincangan, Nyak Sandang pun berterima kasih kepada Presiden.

"Terima kasih Bapak Presiden sudah punya waktu untuk kami," ungkap Nyak Sandang.(ril)

Sunday, March 18, 2018


Panton Labu - Persiapan pemekaran untuk mewujudkan Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) Kota Panton Labu semakin mendekati tahap-tahap akhir.

Dimana, hampir seluruh kesiapan administrasi dan surat dukungan dari semua elemen masyarakat atau stakeholder sudah dikantongi oleh komite atau panitia pemekaran.

Kehadiran CDOB Kota Panton Labu, sedianya diinisiasi oleh beberapa tokoh pemuda setempat, yang memiliki visi dan semangat untuk mewujudkan sebuah perubahan ke arah kebaikan yang lebih baik untuk masa mendatang.

Semangat ini semakin terinspirasi akibat mengalirnya dukungan dari pelbagai kalangan dan tokoh masyarakat yang mewakili 186 desa yang berada dalam 5 kecamatan, yakni Kecamatan Tanah Jambo Aye, Seunuddon, Langkahan, Baktiya dan Baktia Barat.

Melihat inisiasi dan sumber dukungan untuk melahirkan CDOB, maka bisa disimpulkan bahwa, keinginan akan perubahan di wilayah Jambo Seulanga (Tanah Jambo Aye, Seunuddon, Langkahan, Baktiya dan Baktia Barat) adalah murni keinginan masyarakat kalangan bawah, bukan keinginan elite dan tokoh-tokoh politik.

Semangat yang dimaksudkan dalam hal ini yakni, masyarakat menginginkan sebuah perubahan yang dapat meningkatkan pelayan publik agar lebih baik dan melahirkan pembangunan yang berkeadilan.

Isu untuk melahirkan CDOB Kota Panton Labu kian hangat dibicarakan dan mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan tokoh masyarakat dan elite politik.

Dukungan yang diberikan selama ini baik secara inplisit, maupun secara terang-terangan yang dilakukan beberapa elite politik yang menyakatan dukungan pada CDOB Kota Panton Labu. Elit politik yang dimaksudkan antara lain Ketua DPP PA, Ketua DPW PAN, Ketua DPD Gerinda, Ketua DPD hanura, Ketua DPD Golkar dan beberapa anggota DPR-RI dan DPD-RI yang menyatakan siap memberi dukungan serta mengawal CDOB Kota Panton Labu. (ril/zjp)

Saturday, March 17, 2018


Suka Makmue - Rumah Sakit Umum Daerah, Sultan Iskandar Muda (RSUD SIM), Ujong Patihah, Kecamatan Kuala, Nagan Raya mengoptimalkan pelayanan terhadap masyarakat dengan mengusung program-program unggulan.
Salah satu program yang dimaksud adalah pemulangan atau mengantar pasien kurang mampu hingga ke rumahnya.

Menanggapi hal ini, Drg. Doni Asrin, Direktur RS SIM kepada awak media mangatakan, program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

"Selain memastikan kesembuhan pasien selama menjalani pengobatan, kita juga ingin memastikan bahwa pasien sudah berada dirumah & berkumpul dengan keluarganya", ujarnya.

RS SIM mulai memberlakukan program tersebut setelah dipimpin Dirut baru. Bahkan, hari ini telah mengantarkan salah seorang pasien yang beralamat di Desa Rambong, Ulee Jalan - Nagan Raya dengan menggunakan Ambulance yang dipersiapkan secara khusus.

"Pemulangan atau pengantaran pasien memiliki kategori khusus, yakni untuk keluarga kurang mampu. Dengan demikian, pihak keluarga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk kepulangan pasien karena sudah difasilitasi oleh Rumah Sakit," ungkap drg. Doni Asrin

Lebih lanjut, drg. Doni Asrin mengungkapkan, kita akan terus berupaya memaksimalkan pelayanan rumah sakit diberbagai sektornya, sehingga segala program yang dijalankan oleh pihak rumah sakit dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.

Monday, March 12, 2018


Banda Aceh - Tahun 2018 Bumi Serambi Mekkah kian heroik dan viral dimata dunia. Betapa tidak, setelah sekian lama polemik APBA antara eksklusif dan legislatif tak kunjung usai.

Baru-baru ini Aceh kembali dihebohkan oleh perkara "Tanah Wakaf" Habib Bugak yang terletak tidak jauh dari lokasi Masjidil Haram.

Hari ini, kota seribu warung kembali viral. lagi-lagi, kota ini jadi bahan perbincangan di media sosial.

Betapa tidak, seluruh warga ibukota provinsi Aceh yang melewati Bundaran Simpang Lima dihebohkan dengan sebuah tulisan "ANDA ACEH".

Se-akan, tulisan tersebut ingin mempertegas siapa anda sebenarnya yang selama ini bermukim di Kutaraja (sebutan Banda Aceh). Entah siapa, mengapa, bagaimana dan kapan tulisan itu berubah wujud menjadi "ANDA ACEH" dari sebelumnya yang tertulis "BANDA ACEH".

Berdasarkan pantauan di lapangan informasi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat benar, tulisan tersebut memang telah kelihangan satu huruf, yakni "B" sudah tiada, sehingga tak heran jika tulisan yang terletak pada Bundaran Simpang Lima, Kota Banda Aceh, Senin (12/3/2018) berubah wujud menjadi "ANDA ACEH".

Seorang warga yang sempat mendokumentasikan tentang itu meminta, semoga tulisan itu segera diperbaiki kembali.

"Jikapun tulisan tersebut telah berpindah tangan, mohon kiranya dikembalikan kepada pihak yang bersangkutan, karena hal itu demi keindahan kota kita juga", pintanya.



Suka Makmue - Dandim 0116/Nara, Letkol Kav Mochamad Wahyudi, SIP MTr (Han) menyerah penghargaan kepada Tiga Personil yang telah berhasil melakukan penggerebekan terhadap pesta narkoba yang berlokasi di Area PT SPS 1 Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya, baru-baru ini.

Upacara penganugerahan itu diikuti puluhan personel Kodim 0116/Nara lainnya yang berlangsung di lapangan upacara Kodim 0116/ Nara, Komplek Alun-alun Suka Makmue, Nagan Raya, Senin (12/3/2018).

Penghargaan yang diberikan kepada tiga personel itu atas nama, Serka Junawan, Dansub Unit 1 Inteldim, Radot Tampubolon, Babinsa Posramil Tadu, dan Kopda Agus Zulfikar, Babinsa Posramil Tadu Raya.

Usai penyerahan penghargaan, Dandim Nagan Raya, Letkol Kav Mochamad Wahyudi, SIP MTr (Han) kepada awak media mengatakan, di Nagan Raya peredaran narkoba sudah sangat masif.

"Saat ini, pemakai narkoba bukan hanya di kalangan menengah ke atas, akan tetapi sudah merambah dari menengah kebawah, hal ini sudah sangat mengkhawatirkan dan parahnya lagi peredarannya hingga ke anak-anak", ungkap Dandim.

Lebih lanjut, Dandim 0116/Nara mengungkapkan, Kondisi seperti ini sudah masuk darurat narkoba dan akan sangat bahaya jika generasi muda rusak karena barang haram itu.

"Sehingga perlu upaya yang konkrit untuk sama-sama membatu aparat penegak hukum dalam membasmi peredaran narkoba di wilayah Nagan Raya", pinta Dandim 0116/Nara, Letkol Kav Mochamad Wahyudi, SIP MTr (Han). (zjp)

Thursday, March 8, 2018

Chalidin Oesman bersama Pangdam IM, Mayjen TNI Moch Fachrudin. 
Suka Makmue -  Tiga Personel Kodim 0116/Nara menggerebek terduga bandar sabu di di sebuah Komplek PT SPS 1,  Desa Babahrot, Kecamatan Tadu Raya, Nagan Raya, Rabu (7/3/2018) sekira Pukul 11.00 WIB.

Penggerebekan itu bermula dilakukan atas laporan warga tentang adanya peredaran Narkoba jenis Sabu-sabu di wilayah tersebut. Hal itu terjadi sudah leluasa dan sangat meresahkan masyarakat di kawasan setempat. Dimana, peredaran barang haram itu dilakukan bertepatan saat gajian  karyawan.

Informasi yang berhasil dihimpun media ini menyebutkan, ketiga personil dari Kodim 0116/Nara, yakni Serka Junawan, Kopda Agus dan Kopda Tampu segera melakukan pengembangan ke lokasi setelah mendapat informasi dari warga.

Ketiga personil Kodim melakukan pengintaian sejak Pukul 07.00 WIB pada  rute Desa Blang Aman Tadu, rute yang dimaksud berada di jalur hutan dan sulit untuk dijangkau atau dilewati.

Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata dan informasi akurat, sehingga ketiga Personel mendapati terduga ZA bersama tiga rekannya yang sedang berada di dalam rumah Bd (25) yang merupakan Karyawan PT SPS1.

Diduga sedang pesta sabu, membuat personil Kodim 0116/Nara merasa curiga, sehingga dilakukan penggerebekan, namun terduga bersama 4 rekannya berhasil kabur ke perkebunan sawit.

ZA, diduga bandar narkoba yang mengedarkan Sabu-sabu melalui kurir-kurir. Sementara itu, barang haram yang  diedarkan itu diduga berasal dari daerah Takengon, Kabupaten Aceh Tengah yang dibawa pelaku melalui jalur Beutong,  selanjutnya oleh ZA, barang tersebut dibawa ke area PT SPS1 melalui jalur Hutan Desa Blang Aman Tadu dengan menggunakan kendaraan roda dua.

Dari tangan terduga, Personil Kodim 0116/Nara mengamankan barang bukti berupa 5 buah sedotan Sabu-sabu, dua korek api gas, 12 bungkus paket kecil narkoba jenis Sabu-sabu dengan berat  total 3,67gram dan satu unit sepeda motor matic.

Dandim 0116/Nara, Letkol Kav Mochamad Wahyudi, SIP, M.Tr (Han) kepada media ini membenarkan, berita tentang penggerebekan yang diduga bandar narkoba di Desa Babahrot, Kecamatan Tadu Raya yang dilakukan oleh ketiga personel nya.

joelpantora/kodim0116
“Kasus ini terus dikembangkan, saya  sudah berkoordinasi dengan Kapolres Nagan Raya dan Sat Narkoba Polres untuk terus berkoodinasi dalam pengembangan jaringan ini dan identitas para pelaku sudah dikantongi," ungkap Dandim 0116/Nara.

Sementara itu Pangdam IM, Mayjen TNI Moch Fachrudin yang sedang melakukan kunjungan kerja di Makodim 0116/Nara mengungkapkan, keberadaan narkoba dijajaran Kodam IM cukup memprihatinkan, dimana ada 11 orang prajurit TNI sudah dipecat, termasuk juga Persit.

"Negara kita sedang darurat narkoba, baru-baru ini sudah banyak dilakukan penangkapan terhadap pengedar narkoba, bahkan dalam kapasitas yang besar yang dibawa melalui jalur laut", ujar Pangdam IM.

Masih menurut Pangdam IM, saya mengapresiasi tentang keberhasilan ketiga personel Kodim 0116/Nara yang telah melakukan penggerebekan terhadap bandar sabu di desa binaan.

"Ini menunjukkan, pembinaan teritorial yang dilakukan Babinsa Kodim 0116/Nara berhasil merangkul hati masyarakat, hal itu bisa dilihat tentang adanya warga yang melaporkan  peredaran narkoba diwilayah mereka. Ini sungguh suatu prestasi yang membanggakan", sebut Pangdam IM.

Dalam hal ini, Chalidin Oesman, SE., MM,  Wakil Bupati Nagan Raya, yang turut mendampingi kunjungan kerja Pangdam IM mengatakan, apa yang telah dilakukan para personel Kodim 0116/Nagan Raya adalah suatu usaha yang patut diacungi jempol.

"Ini prestasi luar biasa dalam meredam peredaran narkoba di wilayah Kabupaten Nagan Raya, yang selama ini telah merusak generasi muda kita", tutur Chalidin Oesman. (zjp/ril)

Wednesday, March 7, 2018

Aceh Jaya (Pantoranews) - Rakyat Aceh pernah berjasa kepada Pemerintah Indonesia, dengan membelikan pesawat pertama sebagai cikal bakal berdirinya PT Garuda Indonesia.

Selasa (27/2), Aksi Cepat Tanggap (ACT), Aceh menyambangi kediaman salah seorang pelaku sejarah yang hingga detik ini masih menyimpan baik, bukti obligasi sebagai donatur pembelian pesawat Seulawah 001.

Nyak Sandang namanya, salah seorang warga Gampong Lhuet, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya yang kini berusia 91 tahun.Nyak Sandang atau akrab disapa Ayah oleh warga Gampong ini sehari-hari hanya beraktifitas dirumah. Tak ada kesibukan lain diluar seiring kondisi fisiknya yang kian sepuh.
Ketika Tim ACT Aceh menyambanginya, Ayah sedang duduk santai di depan rumah bersama sang istri.

Begitu tiba, tim disambut ramah sang anak yang tinggal bersebelahan dengan rumah Nyak Sandang. Tak ada reaksi apa-apa dari Nyak Sandang, beliau hanya diam sambil gerakan kepala ke kiri dan ke kanan secara perlahan, mencari tahu siapa yang datang.

Ya, penglihatan Nyak Sandang jadi gelap total sejak puluhan tahun silam akibat mengidap katarak. Yang jelas, operasi tahap pertama pada salah satu matanya gagal. Atas inisiatif bersama, pihak keluarga tidak mengizinkan untuk operasi pada mata sebelahnya lagi.
Namun dibalik kekurangan tersebut, Nyak Sandang punya 'semangat 45' dalam bercerita. Termasuk kisah bagaimana dulu ia bersama ribuan warga Kecamatan Lamno pergi ke lapangan Masjid Lamno untuk bertemu gubernur Aceh, Tgk. H. Daud Bere’euh, atau Ayah memanggilnya dengan sebutan Abu Daod.

Gubernur Aceh yang pertama tersebut datang ke Lamno setelah sebelumnya bertemu dengan Soekarno di Banda Aceh. Dihadapan kumpulan saudagar Aceh waktu itu, Soekarno dengan iba sambil bercucuran air mata meminta rakyat Aceh mau gotong royong menyumbangkan hartanya agar Indonesia bisa punya pesawat.

Mengingat saat itu, Indonesia baru saja mendeklarasikan kemerdekaannya, tentu pesawat menjadi armada yang sangat penting untuk berpergian atau berhubungan dengan luar negeri. Mengabarkan kepada dunia bahwa telah berdiri sebuah negara bernama Indonesia.

Membuka obrolan dengan Tim ACT, Nyak Sandang mulai menceritakan tentang kiprah heroiknya rakyat Aceh membelikan Indonesia sebuah pesawat.

Dikisahkan Nyak Sandang di rumah nya yang berukuran 6x6 meter, sebelum Abu Daod tiba di Lamno, berita kedatangan orang nomor satu di Aceh pada saat itu sudah tersebar ke segenap penjuru gampong. Di setiap meunasah, bergema informasi bahwa Gubernur Aceh akan datang ke Lamno. Masyarakat yang ingin ikut, harap kumpul di meunasah untuk nantinya pergi sama-sama dengan angkutan yang sudah disediakan.

Waktu hari H, angkutan yang mengantarkan masyarakat ke lapangan masjid sudah siap untuk mengangkut semua masyarakat bertemu dengan Abu Daod. Bahkan, kisah Nyak Sandang, ada warga yang rela jalan kaki berkilo-kilo karena tidak terangkut dengan angkutan yang tersedia hanya untuk melihat langsung bagaimana wujud dan rupa gubernur Aceh.

Antusias masyarakat untuk bertemu dengan gubernur bukan tanpa alasan. Indonesia dan Aceh khususnya cukup lama berada dalam kondisi peperangan di mana tidak ada pemerintahan sah yang mengendalikan negeri.
Jadi, ketika tersiar kabar bahwa Aceh sudah mempunyai gubernur, masyarakat menyambutnya dengan haru-biru, semua bersuka cita ketika mendengarnya. Apalagi ketika tahu bahwa Gubernur Aceh akan ke Kecamatan Lamno. Bertemu dengan masyarakat Lamno.

Hari itu tepat pukul sebelas siang tahun 1950. Tepat lima tahun setelah Indonesia merdeka. Masyarakat tumpah ruah di lapangan Masjid Lamno. Semua berdesak-desakan memenuhi lapangan. Nyak Sandang waktu itu masih berumur 23 tahun. Bersama kedua orang tuanya dan seluruh warga Lamno, mereka memenuhi lapangan masjid.

Abu Daod mulai berpidato. Bahwa beberapa waktu lalu Presiden Indonesia, Soekarno, datang berkunjung ke Kuta Raja (Banda Aceh-red). Soekarno menemui Abu Daod berikut beberapa saudagar Aceh di Hotel Kuta Raja (Samping Masjid Raya).

Soekarno dengan kerendahan hati meminta Abu Daod untuk menyerukan kepada seluruh rakyat Aceh agar menyisihkan sedikit hartanya untuk membeli pesawat. Saat itu, pemerintah Indonesia belum memiliki satu pesawat pun. Setelah menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya ke Lamno, Abu Daod pun kembali ke Banda Aceh.

Setelah Abu Daod pulang kembali ke Banda Aceh. Abu Disabang yang merupakan ulama yang sangat disegani di Lamno langsung merespon seruan tersebut. Dari titah Abu Disabang lah, rakyat Lamno bahu membahu mengumpulkan harta untuk membeli 'burung besi' pertama Indonesia.

Nyak Sandang menuturkan, orang tuanya menjual sepetak kebun yang di dalamnya terdapat 40 batang pohon kelapa seharga 100 perak. Uang hasil jual kebun senilai 100 perak tersebut, semuanya disumbangkan untuk donasi membeli pesawat.

“ Ureung tuha lon jameun geu pueblo lampoh yang dalam jih na peut ploh bak u. Harga lampoh nyan nibak masa nyan sertoh perak. Hase geupeublo nyan geu sumbang mandum untuk bloe pesawat keu nanggroe tanyoe nyoe (Orang tua saya menjual sepetak kebun yang didalamnya ada 40 batang kelapa. Harga kebun tersebut pada saat itu seratus perak. Hasil menjual kebun tersebut, semuanya disumbangkan untuk beli pesawat negara kita ini),” tutur Nyak Sandang semangat.

Nyak Sandang juga menuturkan, bahkan ada salah seorang saudagar Lamno yang menjual salah satu rumahnya dan menyerahkan seluruh hasil penjualan tersebut untuk membeli pesawat.

“Ureung Lamno, menye ka geukheun le Abu Disabang bantu, nyan meu lumba-lumba bantu. Na yang pueblo itek, manok, lampoh bahkan na yang pueblo rumoh. Ureung jameun menye ka ulama titah, nyan hana preh singeh le. Kadang menye geuyu grob lam krueng, di grop cit. Dumnan keu sayang ureung awai keu ulama (Orang lamno, kalau Abu Disabang bilang bantu, semua berlomba-lomba bantu. Ada yang jual itik, ayam, kebun bahkan ada yang jual rumah. Orang dulu kalau perintah ulama tidak nunggu besok lagi. Mungkin kalau ulama suruh loncat ke sungai, loncat juga),” ungkap Nyak Sandang.

Abu Disabang merupakan salah satu ulama kharismatik yang sangat disegani di Lamno. Pengaruhnya luar biasa pada saat itu. Ketika dikonfirmasi apakah Abu Disabang berasal dari Sabang (Pulau Weh), Nyak Sandang mengatakan kurang tahu terkait hal itu.
Ketika Soekarno meminta sumbangan kepada rakyat Aceh, beliau berjanji dalam 40 tahun sumbangan tersebut akan dikembalikan. Namun takdir berkata lain, belum sempat janji tersebut ditunaikan. Posisi Soekarno sudah tergantikan dengan naiknya Soeharto sebagai presiden kedua Indonesia.

Hingga detik ini, Nyak Sandang masih menyimpan dengan rapi tanda penerimaan uang darinya kepada pemerintah Indonesia, yang memuat keterangan bahwa sumbangan tersebut berbentuk hutang pemerintah Indonesia kepada rakyat Aceh.

Dalam tanda penerimaan tersebut memuat jenis hutang, jumlah, nama yang mendaftarkan, tahun dan tanda tangan penerima. Semua keterangan tersebut ditulis dalam ejaan lama, seperti jenis hutang yang ditulis Matjam Hutang, jumlah hutang yang ditulis Djumlah Hutang dan nama yang mendaftarkan dengan ejaan Nama Jang Mendaftarkan.

Penasaran, tim menanyakan bagaimana Nyak Sandang bisa apik dalam menyimpan suatu barang. Nyak Sandang menuturkan bahwa dari dulu ia memang punya kebiasaan menyimpan semua barang-barang lama dengan rapi. Semua dokumen seperti ijazah sekolah, sertifikat, beliau simpan dengan sangat apik. Sayangnya ketika banjir besar beberapa waktu silam, semua dokumen tersebut raib dan hanya menyisakan beberapa dokumen saja. Salah satunya adalah bukti penerimaan hutang pembelian pesawat yang telah beliau pres sedemikian rupa.

Melihat besarnya pengorbanan atau jasa orang tua beliau kepada Indonesia. Lantas tim menanyakan apa yang diharapkan kepada pemerintah Indonesia, khususnya maskapai Garuda yang cikal-bakalnya adalah dari pesawat Seulawah 001 sumbangan rakyat Aceh.

Mendapati pertanyaan demikian, beliau tersenyum. Lalu menjawab bahwa beliau tidak mengharapkan apa-apa, pengorbanan orang tuanya, masyarakat gampong dan juga beliau kepada Pemerintah Indonesia mutlak atas dasar ikhlas ingin membangun negeri. Dengan kondisi kehidupannya sekarang yang bisa dibilang dalam kekurangan, Nyak Sandang tetap memegang prinsip untuk tidak pernah mengiba kepada siapa pun.

Jiwa besar ini membuat Nyak Sandang terlihat tenang dan berkharisma di usia senja. Sebelum Tim mengakhiri percakapan, Tim sampaikan harapannya kepada Pemerintah Indonesia terutama PT Garuda Indonesia agar bisa memberikan sedikit perhatian kepada Nyak Sandang, di sisa usianya.

Kehadiran Tim ACT Aceh sendiri ke kediaman Nyak Sandang adalah dalam rangka silaturrahim sekaligus membawa santunan.[***]

(Sumber: ACT/acehdayli.com)